Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Dari Sebuah Mantra

Nusantara Online meraih juara Game Edukasi Indonesia 2007 di Malang. Bisa dimainkan seribu orang secara bersamaan.

31 Desember 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ini sebuah permainan komputer. Lahir dari satu rumah kontrakan di Jalan Sangkuriang, Bandung, game ini asli buatan Indonesia. Namanya, Nusantara Online.

Dirancang oleh sekelompok mahasiswa Informatika ITB, permainan ini menjadi juara untuk kategori umum dalam Kontes Game Edukasi Indonesia di Malang pada 25-27 November 2007. Sebelumnya, Nusantara Online menjadi pemenang kedua Indonesia Information Communication Technology Award 2007.

Cerita permainan diperoleh dari sebuah kitab lontar berbahasa Jawa. Berlatar akhir abad ke-13, pada saat Kerajaan Majapahit berjaya, kisah bermula dari seorang empu yang mencoba mengasah batu meteor. Jatuh dari angkasa, meteor itu berubah menjadi sebilah keris. Si empu menempa keris dengan 77 mantra. Ketika hampir rampung, empu keburu meninggal.

Dia menyisakan satu mantra lagi yang fungsinya mengunci roh jahat dalam keris. Bolong satu mantra membuat arwah bebas gentayangan. Roh itu bisa membangkitkan orang mati hingga mengubah binatang menjadi monster. Dia menjadi sumber kekacauan di tengah persaingan dua kerajaan, Majapahit dan Sriwijaya.

Setiap pemain akan mengawali petualangannya sebagai petani. Dia harus melewati tantangan dengan membunuh sejumlah monster. Sang petani bisa berubah menjadi prajurit, pendeta, paranormal, hingga pemanah setelah melewati tantangan.

Pemain bisa berinteraksi dengan orang lain. Seorang prajurit dan pendeta bisa bekerja sama dalam melumpuhkan monster. Mereka juga bisa menjual kebutuhan pokok hingga obat penyembuh luka kepada pemain lain. Mirip game Ragnarok asal Korea yang meledak di pasar pada 2003. Boleh dikata, inilah Ragnarok versi Indonesia. Lokasi petualangan Ragnarok ada di dunia antah-berantah. Nusantara Online ada di wilayah Indonesia.

Nusantara Online merupakan permainan komputer dengan kategori massively multiplayer online role-playing games (MMORPG). Game ini dapat dimainkan maksimal seribu pemain dalam waktu bersamaan melalui internet atau jaringan lokal.

Pulau-pulau di Nusantara Online merupakan pulau-pulau besar di Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Permainan ini menampilkan pemandangan alam, bangunan, hingga pakaian yang mendekati kenyataan di pulau-pulau tersebut.

Ide permainan ini muncul dari rumah tingkat dua yang dikontrak oleh Mohammad Octamanullah Sugandi, Simon Barata, Yudi Rizkiadi, dan Riza Ramadan. Setiap hari sekitar 15 orang tidur di sana. Rumah ini selalu menjadi markas mahasiswa Informatika tingkat akhir.

Di rumah kontrakan itu mereka mengobrol, bercanda, dan berdiskusi sambil ditemani rokok dan kopi, hingga akhirnya ada kesepakatan rumah kontrakan itu harus menghasilkan produk. Juli tahun lalu, rumah ini mulai disiapkan sebagai pengembang peranti lunak. ”Waktu itu kami ingin mengaplikasikan ilmu kami, tapi belum kepikiran membuat game,” ucap Mohammad Octamanullah Sugandi, yang biasa dipanggil Oka.

Belasan orang serius menggodok ide tersebut. Mahadi, salah satu di antara mereka, mengusulkan membuat game. Ide itu langsung disambut suara bulat. Mereka menilai perusahaan pembuat game di Indonesia masih sedikit jumlahnya. Apalagi mayoritas penghuni kontrakan itu termasuk ”aktivis” game. Mereka mulai meresmikan rumah kontrakan sebagai Sangkuriang Studio pada September tahun lalu. Oka didaulat menjadi Manajer Proyek Sangkuriang Studio.

Dari studio itu, Oka dan kawan-kawan sepakat memilih tema cerita berlatar sejarah Indonesia. Ada 15 orang diberi tugas. Sebagian menggodok pengembangan peranti lunak atau coding. Sisanya khusus menggarap segi multimedia dari game komputer tersebut atau non-coding.

Mereka sepakat membuat mesin game sendiri. Ini peranti lunak yang terdiri dari beberapa modul atau sub-engine untuk menjalankan fungsi permainan, efek grafis, tata suara, dan system resources. Mereka menamainya Angel (Another Game Engine Library). ”Jadinya kalau ingin membangun produk baru kita cukup memakai engine ini,” katanya.

Tim lain merancang model tiga dimensi yang akan ditanamkan pada mesin itu. Mereka menata lingkungan, bangunan, efek suara, hingga desain web server dan klien. Mereka juga harus memikirkan bagaimana supaya game ini bisa dimainkan ratusan orang dalam waktu yang bersamaan.

Kelompok Sangkuriang merekam sendiri semua efek suara. Mereka melakukan riset khusus untuk model bangunan, latar sejarah, makhluk jahat, hingga pakaian. ”Ada anggota tim kami sengaja mendatangi Museum Nasional untuk mengumpulkan bahan,” kata Oka.

Nusantara Online bisa dijalankan dalam platform Windows, Linux, hingga Macintosh. Studio Sangkuriang sudah menguji game versi Linux di Eudora dan Ubuntu. Game itu membutuhkan komputer dengan kecepatan akses memori 254 megabita pada server, tapi khusus klien minimal 512 megabita.

Versi demo permainan ini sudah bisa diperoleh di situs informatika ITB, tapi permainannya belum diproduksi massal. Oka mengatakan, masih dalam proses penyempurnaan grafis, peta lokasi hingga karakter. Dia yakin tahun depan permainan ini sudah bisa dinikmati semua orang. Nusantara Online membidik pemain pria dan wanita usia 15–35 tahun.

Permainan ini bisa diperoleh secara cuma-cuma. Menurut Oka, banyak game asli Indonesia hanya berumur pendek karena tak memiliki dana cukup. Akibatnya, permainan dari luar negeri terus meraja. Ragnarok Online yang lisensinya dipegang PT Lyto Indonesia masih menjadi menu wajib di setiap rental games.

Permainan online memiliki masa depan cerah dengan makin meningkatnya jumlah pengakses internet di Indonesia, namun belum banyak pengembang game berbasis internet di Indonesia. Dalam kontes game edukasi di Malang, hanya tujuh permainan online yang turut berlomba dari hampir 100 permainan.

Nusantara Online mendapat saingan dari Maling Kondang, namun game buatan Imam Kuswardayan dan ka-wan-kawan ini hanya bertahan hingga lima besar. Maling Kondang juga bergenre MMORPG. Imam, mahasiswa Institut Teknologi Surabaya, mengatakan Maling Kondang ditujukan buat pelajar tingkat SMP dan SMU.

Ini bukan cerita anak durhaka, melainkan petualangan detektif menemukan maling yang kondang di Jawa Timur. Setiap pemain berperan sebagai detektif yang menangani sejumlah kasus. Sang detektif akan mendapat soal matematika, fisika, pariwisata, hingga bahasa Inggris untuk menelusuri maling. Jadi, siap-siap saja bekal pengetahuan hukum Newton, Pythagoras, hingga kemampuan berbahasa Inggris. ”Game bisa memberi edukasi,” kata Imam.

Yandi MR, Ahmad Fikri (Bandung)


Menjelajah Nusantara abad ke-13

INSTALASI

  • Jalankan nusantara.exe pada folder Client/bin setelah menginstal DirectX terbaru dan OpenAL terbaru. Aplikasi ini ada dalam situs informatika ITB.
  • Bila Anda memiliki software firewall, pastikan agar firewall Anda membolehkan klien berkomunikasi melalui jaringan.
  • Anda akan melihat video tentang Nusantara Online hingga selesai.
  • Layar pertama adalah login alamat server.
  • Masukkan user name.
  • Masukkan password.
  • Login
  • Siap bertualang.

SPESIFIKASI KOMPUTER

  • Pentium IV 1 Ghz l Memori 1 GB
  • Kartu Grafis dengan memori internal 64 MB l DirectX 9.0 l OpenAL

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus