Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nvidia mengatakan bahwa kemajuan perusahaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) asal Cina, DeepSeek, menunjukkan manfaat chip mereka di pasar Cina. Nvidia juga menegaskan bahwa lebih banyak chip akan dibutuhkan di masa depan untuk memenuhi permintaan layanan DeepSeek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan ini dikeluarkan Senin, 27 Januari 2025, setelah saham Nvidia turun 17 persen menjadi US$ 118,58, dipicu kekhawatiran investor bahwa DeepSeek mampu menyaingi OpenAI dengan menggunakan jauh lebih sedikit chip Nvidia dibandingkan perusahaan AI asal Amerika Serikat. Saham pesaing Nvidia, Advanced Micro Devices (AMD), juga mengalami penurunan lebih dari 6 persen menjadi US$ 115,01.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Karya DeepSeek menunjukkan bagaimana model baru dapat diciptakan menggunakan teknik tersebut, memanfaatkan model yang tersedia secara luas dan komputasi yang sepenuhnya mematuhi kontrol ekspor,” kata Nvidia dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters, Selasa, 28 Januari 2025.
Dalam salah satu makalah penelitiannya, DeepSeek mengungkapkan bahwa mereka menggunakan sekitar 2.000 chip H800 Nvidia, yang dirancang untuk mematuhi aturan kontrol ekspor AS yang diberlakukan pada 2022. Para ahli menyatakan aturan ini hanya sedikit memperlambat kemajuan AI di Cina.
Kontrol ekspor mikrochip AS dimaksudkan untuk menghentikan pengembangan superkomputer di Cina yang dapat digunakan untuk pengembangan senjata nuklir dan sistem AI. Namun, menurut Jimmy Goodrich, penasihat senior RAND Corp untuk analisis teknologi, saat ini terdapat setidaknya belasan superkomputer utama di Cina yang dilengkapi dengan chip Nvidia. Chip tersebut legal untuk dibeli ketika DeepSeek menggunakannya untuk meningkatkan efisiensi.
“DeepSeek bukanlah pendatang baru – mereka telah membangun model selama bertahun-tahun,” ujar Goodrich. “Sudah lama diketahui bahwa DeepSeek memiliki tim yang sangat bagus, dan jika mereka memiliki akses ke lebih banyak komputasi, tak terbayangkan seberapa hebat kemampuan mereka.”
Pada hari yang sama, DeepSeek dikabarkan kesulitan menangani lonjakan pengguna baru. Nvidia mengatakan bahwa proses melayani pengguna baru, yang disebut “inference,” menunjukkan bahwa chip mereka akan terus diminati. “Inference membutuhkan sejumlah besar GPU Nvidia dan jaringan berperforma tinggi,” kata Nvidia.
Nvidia saat ini memasarkan chip H20 yang dirancang untuk memenuhi aturan kontrol ekspor terbaru. Meski kebijakan pembatasan AS membatasi kegunaan chip untuk pelatihan AI, Goodrich menyebut chip tersebut “mungkin adalah chip terbaik di dunia untuk inference.” Dia pun mempertanyakan kebijakan ekspor chip AS, terutama terkait penjualan chip Nvidia ke Cina.