Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Dekati Otoritas Komunikasi, Elon Musk Ingin Laju Internet Starlink Meningkat 10 Kali Lipat

Melalui unggahan di X, Elon Musk mengungkapkan ambisi untuk meningkatkan kecepatan data Starlink hingga 10 kali lipat lebih kencang.

22 Oktober 2024 | 05.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Satelit internet Starlink SpaceX di orbit. Kredit : SpaceX

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ambisi Elon Musk untuk mengembangkan jaringan Starlink, layanan internet yang kini didukung 4.600 satelit, belum juga reda. Dalam sebuah unggahan di akun X, miliarder pemilik perusahaan antariksa SpaceX itu berniat meningkatkan kecepatan data Starlink hingga 10 kali lipat lebih kencang dari yang ada saat ini. Artinya, dia mengincar kecepatan Gigabit (Gb) selayaknya koneksi internet jaringan pita lebar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Satelit Starlink generasi berikutnya—yang menurut Elon Musk sangat besar dan hanya bisa diluncurkan dengan roket Starship—bisa mewujudkan kecepatan tersebut.  “Dengan ketinggian (satelit) yang lebih rendah, serta latensi jaringan yang lebih cepat,” begitu bunyi cuitan Elon di X pada, Selasa, 15 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir ulasan Inc.com, sehari setelah munculnya cuitan tersebut, jaringan Starlink diklaim sudah menjangkau hampir seluruh penjuru bumi, bahkan ke daerah terpencil. Jangkauan Starlink terus melebar sejak diluncurkan bertahap pada 2019. Perusahaan riset dan konsultasi industri, Quilty Space, memperkirakan pendapatan Starlink, khusus pada tahun ini seja, bisa mencapai US$ 6,6 miliar atau hampir Rp 100 triliun (kurs Rp 15.530 per US$).

Untuk mencapai tujuan ini, SpaceX telah meminta Komisi Komunikasi Federal (Federal Communications Commission), regulator telekomunikasi nasional di Amerika Serikat, untuk mengubah izin yang sebelumnya diterbitkan untuk Starlink. Perusahaan ingin FCC mengizinkan sejumlah penyesuaian parameter teknis dan orbital.

“Untuk merespons permintaan yang berkembang, dan berbagi dengan pengguna spektrum lainnya secara lebih efisien," begitu pernyataan manajemen SpaceX, yang dikutip Inc.com.

Rencana untuk mendekatkan jarak orbit Starlink ke permukaan bumi diketahui bisa mengurangi latensi sinyal.  Jarak yang lebih dekat juga membuat satelit semakin mudah diambil dan dibuang jika masa pakainya sudah habis. Posisinya akan menyerempet tepi atmosfer sehingga lebih mudah hancur dan tidak menimbulkan risiko jatuhnya puing ke bumi.   

Manajemen SpaceX juga meminta penggunaan lisensi spektrum radio yang lebih fleksibel kepada FCC. Tujuannya, klaim SpaceX, untuk memenuhi berbagai kebutuhan konektivitas dan kapasitas konsumen, baik industri maupun pemerintahan.  

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus