Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

FBI: Hacker dari Rusia, REvil, di Balik Serangan ke Pemasok Daging

Ini adalah serangan besar kedua terhadap infrastruktur Amerika yang dilakukan hacker Rusia selama dua bulan belakangan.

4 Juni 2021 | 18.28 WIB

Pengunjung berjalan melewati sebuah gambar di lantai selama konvensi hacker Def Con di Las Vegas, Nevada, 29 Juli 2017. Kekhawatiran tentang peretasan dalam pemilu timbul sejak badan intelijen A.S. mengklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan peretasan email Partai Demokrat untuk membantu Donald Trump menang dalam pemilu. REUTERS/Steve Marcus
Perbesar
Pengunjung berjalan melewati sebuah gambar di lantai selama konvensi hacker Def Con di Las Vegas, Nevada, 29 Juli 2017. Kekhawatiran tentang peretasan dalam pemilu timbul sejak badan intelijen A.S. mengklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan peretasan email Partai Demokrat untuk membantu Donald Trump menang dalam pemilu. REUTERS/Steve Marcus

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) melaporkan kelompok hacker REvil di balik serangan siber yang dialami perusahaan pemasok daging terbesar di dunia, JBS. Kelompok yang juga dijuluki Sodinokibi itu melumpuhkan rumah jagal terbesar di Amerika Serikat, termasuk satu di Kanada, yang termasuk jaringan perusahaan asal Brasil tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Laporan FBI mengikuti pernyataan dari Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre, yang mengindikasikan bahwa serangan itu kemungkinan berasal dari organisasi yang berbasis di Rusia. Kelompok REvil juga berasal dari Rusia. Jejak kelompok ini muncul dalam serangan ransomware yang menyasar Apple dan Acer baru-baru ini, serta Travelex tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

JBS belum mengungkapkan apakah serangan yang dialaminya melibatkan ransomware, meskipun penutupan luas seperti yang dialaminya konsisten dengan efek serangan ransomware di perusahaan lain. Jika benar, serangan ini menandai satu lagi profil infrastruktur yang tinggi yang ditargetkan kelompok peretas Rusia.

JBS memang tidak berbasis di Amerika, tapi karena memasok seperlima kebutuhan konsumsi daging dunia, serangan itu berpotensi mengganggu ketersediaan daging sapi dan babi secara global jika tidak segera diatasi. Atas dasar itu pula Gedung Putih menawarkan dukungan kepada perusahaan.

Ini adalah serangan besar kedua terhadap infrastruktur Amerika yang dilakukan hacker Rusia selama dua bulan belakangan. Kelompok di balik serangan perusahaan minyak di Amerika, Colonial Pipeline, yang terjadi bulan lalu juga diyakini telah dilakukan oleh kelompok yang berbasis di Rusia.

THE VERGE | ZD NET

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus