Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Future Force Fair: Moeldoko Bicara Tantangan Masa Depan

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bicara tentang tantangan masa depan dalam acara Future Force Fair 2018.

18 Januari 2018 | 22.15 WIB

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberi sambutan dalam acara Future Force Fair 2018 di Gedung Krida Bhakti Sekretariat Negara, Kamis, 18 Januari 2018. Tempo/Erwin Prima
Perbesar
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberi sambutan dalam acara Future Force Fair 2018 di Gedung Krida Bhakti Sekretariat Negara, Kamis, 18 Januari 2018. Tempo/Erwin Prima

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan kondisi dunia saat ini telah mengalami perubahan yang sangat cepat. Sedangkan di dalam perubahan itu mengandung risiko dan kompleksitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Perubahan di satu sisi mempengaruhi sisi yang lain dan sering membuat kita terkaget-kaget. Ideologi masa kini adalah perubahan, inovasi, dan social entrepreneurship,” ujarnya dalam sambutan acara Future Force Fair 2018 di Gedung Krida Bhakti Sekretariat Negara, Kamis, 18 Januari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Future Force Fair 2018 digelar dengan tujuan membantu percepatan kapabilitas tenaga kerja untuk terjun ke bidang teknologi data, yang dipercaya akan menjadi kekuatan pertumbuhan pada masa depan. Tempo ikut menjadi mitra acara ini.

Moeldoko memberikan ilustrasi perkembangan dunia yang luar biasa. “Nantinya, mobil listrik itu akan terdiri atas 18 komponen, sementara mobil tradisional terdiri atas 10 ribu komponen. Kondisi kita menuju ke sana,” ucapnya.

Menurutnya, dengan perkembangan tersebut, maka kecenderungan ke depan adalah lapangan kerja untuk tenaga kerja formal menyempit, sementara di sisi lain Indonesia akan mengalami bonus demografi 2025-2030.

Karena itu, dia mengajak semua pihak membangun sebuah komunitas baru yang produktif untuk mengakomodasi sumber daya manusia yang hebat dengan adanya bonus demografi.

Yanuar Nugroho, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, mengatakan pemerintah Indonesia di era Presiden Joko Widodo memiliki sebuah visi besar dalam sektor ekonomi digital.

Yanuar menambahkan, Presiden menargetkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi digital terbesar di ASEAN pada 2020 mendatang dengan proyeksi nilai transaksi e-commerce mencapai US$ 130 juta (sekitar Rp 1,7 triliun).

“Untuk mencapai target tersebut, kami mencoba mengolah setiap transaksi online menjadi data yang informatif. Oleh karenanya, negara banyak membutuhkan ahli dalam teknologi data ini,” tuturnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus