Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Poin-poin Pidato SBY Saat HUT ke-23 Partai Demokrat: Tak Mudah 10 Tahun Jadi Oposisi

Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menyampaikan sejumlah pernyataan menarik dalam pidato di Hari Ulang Tahun atau HUT ke-23 Partai Demokrat. Apa saja?

11 September 2024 | 13.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menyampaikan sejumlah pernyataan menarik dalam pidato di Hari Ulang Tahun atau HUT ke-23 Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Senin 9 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengutarakan beberapa poin terkait perpolitikan di internal partai hingga keterlibatan di tubuh pemerintahan. Banyak tantangan yang dilalui Partai Demokrat mulai dari tidak diinginkan masuk pemerintahan Jokowi hingga prahara pengambilalihan kepemimpinan partai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Namun, Partai Demokrat kini sudah melalui semua itu. Bahkan, berada dalam Pemerintahan dan akan mendukung pemerintah Presiden terpilih Prabowo Subianto,” kata ayah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY itu.

Berikut poin-poin pidato SBY di HUT ke-23 Partai Demokrat:

1. Singgung sengketa kepemimpinan Partai Demokrat

SBY mengatakan negara akan kacau bila ada banyak matahari. Pernyataan itu SBY sampaikan dalam konteks keberadaan banyak pemimpin dalam sebuah organisasi. Sama seperti negara, Partai Demokrat juga akan kacau kalau ada banyak matahari alias pemimpin.

“Sama dengan Partai Demokrat yang kita cintai Ketua Umum Partai Demokrat. Akan kacau negara kalau mataharinya banyak. Makin panas nanti ada dua ada tiga bagaimana,” kata SBY.

Diketahui, Partai Demokrat kepemimpinan AHY sempat berseteru dengan KSP Moeldoko pada 2021. Demokrat versi Kongres Luar Biasa Seli Serdang telah mengumumkan jajaran pengurus di bawah kepemimpinan KSP Moeldoko.

Selama kurun waktu 2021 sampai 2024, AHY dan Moeldoko saling berseteru mendapatkan klaim kepemilikan Partai Demokrat yang sah. Pada akhirnya, perseteruan itu dimenangkan Partai Demokrat versi AHY.

2. Akui sudah lima tahun tak pernah datang ke kantor DPP

SBY mengaku kaget dengan suasana di DPP Partai Demokrat. Terakhir, ia berkunjung ke DPP lima tahun lalu. Menurut SBY, suasana DPP kini sudah berubah menjadi lebih indah. “Sejak 5 tahun lalu beralih ke tokoh dan kader muda. Saya belum pernah ke sini,” ungkap SBY.

Alasan SBY tak ingin berkunjung karena sudah ada pengurus dan pemimpin baru yang lebih muda. Alasan lain, ia sudah berkomitmen untuk tidak terlibat politik

“Ini membuktikan bahwa Ketika saya mengatakan, saya tidak lagi menangani politik sehari hari. Saya pegang kata kata saya meski hati saya di rumah besar ini,” kata Presiden RI dua periode 2004-2014 ini.

3. Sebut tak mudah 10 tahun jadi oposisi hingga gabung ke pemerintahan

SBY mengatakan, selama 10 tahun terakhir perjuangan partai itu tidak mudah. SBY mengatakan, politik memang harus pragmatis. Strategi politik juga harus luwes. Bila tak punya siasat maka bisa ditindas. Kini, Partai Demokrat telah menjadi bagian dari koalisi di pemerintahan. Namun, SBY meminta, kader tetap harus menjaga nilai-nilai fundamental Partai Demokrat.

“Jangan abaikan nilai-nilai yang fundamental. Hormati dan pegang teguh konstitusi. Tegakkan nilai-nilai demokrasi,” kata SBY.

Menurut SBY, kader Partai Demokrat harus menjaga nilai-nilai konstitusi, demokrasi, dan keadilan. Kader Partai Demokrat harus berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat. “Serta menjalankan tugas lain yang merupakan DNA Demokrat, dengan nilai yang kita anut,” kata SBY. Ia meyakini, menganut nilai-nilai itu akan membawa Partai Demokrat menuju kesuksesan pada 5 tahun mendatang.

Selama 10 tahun terakhir, diketahui Partai Demokrat berada di luar pemerintahan. Hingga akhirnya, partai berlambang mercy ini mendapat tawaran masuk ke kabinet Presiden Jokowi dan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mendapat jabatan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.

Partai Demokrat kemudian mendukung calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Mereka bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama partai-partai lain seperti Gerindra, Golkar, PAN, dan PSI.

Partai Demokrat didirikan setelah SBY kalah dalam pemilihan wakil presiden di MPR RI 2001. Partai Demokrat merayakan HUT ke-23 bersamaan dengan HUT ke-75 SBY. Sejumlah pengurus DPP Partai Demokat dan Fraksi Demokrat di parlemen turut hadir. Di antaranya, Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya dan Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | HENDRIK YAPUTRA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus