Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jack Ma, pendiri Alibaba Group, tak bisa tinggal diam saat melihat foto viral tentang anak kecil di Tiongkok dengan rambut dan alis yang membeku. Anak yang mendapat julukan sebagai "Anak Beku" atau "frost boy" ini harus berjalan kaki sejauh 4,5 kilometer dalam suhu -9 derajat Celsius untuk sampai di sekolahnya yang terletak di selatan Provinsi Yunnan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Frost boy" tercipta ketika pemerintah Tiongkok telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pendidikan di wilayah pedesaan dalam dua dekade terakhir. Tingginya tingkat urbanisasi membuat banyak sekolah-sekolah di pedesaan terpaksa menggabungkan murid di usia berbeda dalam satu kelas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melihat hal tersebut, Pemerintah Tiongkok memindahkan murid di sekolah-sekolah tersebut ke sekolah yang lebih besar. Hal ini dilakukan untuk menarik minat guru yang lebih berkualitas dan juga memberi kesempatan bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan umur mereka.
Namun, dampaknya jutaan murid dari pedesaan Tiongkok harus menempuh perjalanan selama empat sampai lima jam hanya untuk mencapai sekolah dan banyak dari mereka yang harus tinggal di asrama. Berdasarkan data dari Pemerintah Tiongkok 2016, jarak yang ditempuh oleh murid di pedesaan dapat mencapai 5,4 kilometer untuk murid sekolah dasar dan 17,5 kilometer untuk siswa sekolah menengah untuk mencapai sekolahnya.
Jack Ma Foundation menganggap hal tersebut sebagai salah satu isu yang penting. Pada 21 Januari, yayasan ini mengumumkan dukungan mereka untuk meningkatkan fasilitas asrama di sekolah-sekolah pedesaan demi membawa pendidikan yang lebih baik bagi jutaan anak di Tiongkok. Langkah ini diharapkan dapat memberikan akses terhadap pendidikan yang berkualitas dan berkontribusi terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat pedesaan melalui pendidikan.
Yayasan ini akan mengganti tempat tidur, merenovasi ruang makan, dan memberikan transportasi untuk para murid. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan meningkatkan konsentrasi untuk belajar.
Jack Ma, Executive Chairman Alibaba Group dan pendiri yayasan, mengumumkan inisiatif ini sebagai bentuk penghargaan kepada 100 guru yang telah berjasa. Mereka akan diberikan penghargaan yang nilainya setara Rp 20 miliar. Guru-guru ini juga berbagi pengalaman mereka di depan 80 pengusaha Tiongkok yang menghadiri acara penjelasan upaya Yayasan Jack Ma untuk meningkatkan pendidikan di pedesaan.
"Kemiskinan dapat dihilangkan dengan memperbaiki kualitas pendidikan secara berkelanjutan," ujar Jack Ma, dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Senin, 29 Januari 2018. "Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pendidikan pedesaan adalah jumlah pendaftaran murid yang rendah dan beberapa sekolah hanya memiliki dua orang guru untuk sekitar 10 murid dari umur yang berbeda."
Menurut Jack Ma, tujuan akhir dari gerakan ini adalah memberikan dampak langsung kepada sekolah-sekolah di pedesaan serta mendorong para pengusaha Tiongkok untuk berperan lebih banyak dalam melawan kemiskinan. "Dan bertanggung jawab dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat," kata dia.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan pendidikan pedesaan, yayasan ini telah membuat program percontohan di dua sekolah dasar di Provinsi Guizhou untuk menunjukkan hasil peningkatan fasilitas terhadap kualitas pendidikan di pedesaan Tiongkok. Inisiatif ini juga diikuti dengan program serupa untuk para guru di area terpencil.
Pada Desember 2017, yayasan ini menjanjikan RMB300 juta atau Rp 600 miliar selama sepuluh tahun mendatang untuk mendorong lulusan terbaik dari universitas-universitas Tiongkok untuk mengajar di pedesaan. Pada Juli 2016, yayasan ini berjanji untuk menyumbangkan RMB200 juta atau Rp 400 miliar selama sepuluh tahun ke depan untuk memberikan pelatihan bagi para kepala sekolah dan tokoh pendidikan di kota dan desa terpencil.
Jack Ma sendiri adalah mantan guru sekolah dan memiliki semangat untuk mendorong peningkatan pendidikan di pedesaan. Ia juga menjadi kepala Alibaba Poverty Relief Fund yang baru saja diresmikan oleh Alibaba Group.