Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - WhatsApp membagikan informasi penting tentang cara melindungi dan menjaga privasi penggunanya, terkhusus bagi pihak yang terkena dampak perang di Ukraina. Kiat tersebut dibagikan WhatsApp melalui akun resmi mereka di Twitter pada Senin, 28 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pikiran kami bersama semua orang yang terkena dampak perang di Ukraina. Berikut adalah beberapa informasi penting tentang cara melindungi dan menjaga privasi Anda untuk pengguna kami di Ukraina dan di seluruh dunia,” cuit pihak WhatsApp.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam utasannya, WhatsApp menjelaskan, pesan dan panggilan pribadi penggunanya dilindungi dengan enkripsi ujung ke ujung secara default. Artinya, pesan hanya dapat dilihat oleh pengirim dan penerima. Sehingga tidak dapat disadap oleh lain pihak, baik WhatsApp maupun pemerintah mana pun. Meski secara default telah diaktifkan, WhatsApp menyaran untuk memastikan fitur tersebut telah aktif.
“Kami sangat menyarankan semua orang mengaktifkan verifikasi dua langkah untuk melindungi dari peretas,” tulis WhatsApp.
WhatsApp juga menyarankan penggunanya di Ukraina untuk menggunakan fitur “View Once” atau “Lihat Sekali” untuk mengirim foto atau video. Sesuai namanya, fitur ini secara otomatis akan menghapus file yang dikirim setelah dilihat. Fitur ini juga membatasi penerima pesan agar tidak dapat meneruskan, menyimpan, membintangi, atau membagikan foto atau video diterima.
Untuk melindungi data pengguna, WhatsApp menyediakan fitur Mode Menghilang atau Disappearing Mode. Bagi pengguna di Ukraina, WhatsApp menyarankan mereka untuk menggunakan fitur yang secara otomatis menghapus semua obrolan baru setelah 24 jam ini. Tujuannya agar informasi tetap terlindungi saat pengguna kehilangan ponsel.
Selain itu, WhatsApp menganjurkan penggunanya untuk mengaktifkan kunci sidik jari. Dengan demikian aplikasi WhatsApp hanya dapat dibuka oleh sidik jari pengguna. Fitur keamanan sidik jari telah hadir di WhatsApp sejak beberapa tahun terakhir, diperuntukkan bagi pengguna ponsel dengan sistem keamanan fingerprint.
“Sebagai pengingat, kami memiliki batasan pada penerusan pesan dan kami memberi label pada pesan yang tidak berasal dari pengirim sehingga orang-orang mengetahui bahwa ada sesuatu yang merupakan informasi dari pihak ketiga,” tulis WhatsApp.
WhatsApp juga menyarankan penggunanya untuk memasang aplikasi resmi. Sebab pihaknya tak bertanggung jawab bila terjadi kebocoran data oleh aplikasi pihak ketiga.
HENDRIK KHOIRUL MUHID