Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PAGI di depan Kedutaan Besar Australia, Jakarta, saat bom menyalak Kamis dua pekan silam, adalah pagi yang tak berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Lalu-lintas yang padat, orang yang berbondong-bondong menyeberang jalan atau saling berpapasan tanpa tegur sapa. Semua sibuk dengan urusan masing-masing. Tak ada yang memperhatikan siapa membawa apa, atau bagaimana caranya…, sampai semuanya terlambat. Darah keburu tumpah, dan jiwa-jiwa melayang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo