Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DULU....
Menaldi Rasmin selalu menjadi satu-satunya orang yang sibuk setiap kali akan memberikan kuliah. Mahasiswanya tinggal masuk kelas lalu duduk manis menyerap materi yang ia sampaikan.
Kini....
Menaldi dan mahasiswanya sama-sama sibuk menyiapkan materi kuliah. Sejak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia—dan 51 fakultas sejenis di Indonesia—menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi dua tahun lalu, mahasiswa diwajibkan membekal literatur. Alhasil, ”Perpustakaan kami sampai harus buka 24 jam,” ujar mantan Dekan Fakultas Kedokteran UI periode 2004-2008 itu.
Nah, sebentar lagi Menaldi dan mahasiwanya bakal memiliki sumber literatur baru: MedPedia. Akhir bulan lalu, penerbitnya, Medpedia.com Inc. di San Francisco, mengumumkan ensiklopedia online itu bakal tersedia sebelum akhir tahun.
Ini bukan ensiklopedia kedokteran pertama. Tapi, di Internet, tak perlu menjadi yang pertama untuk jadi yang terbaik. Di Inggris, misalnya, sudah ada situs NHS Direct. Tapi, dibanding MedPedia, situs itu bakal terlihat mungil.
NHS Direct—situs ini dikunjungi tak kurang dari 21 juta orang tiap tahun—hanya berisi sekitar 14.500 halaman web, sudah termasuk ensiklopedia kesehatan. Sedangkan MedPedia akan menjadi rumah informasi untuk setidaknya 30 ribu penyakit di seluruh dunia. Ini sama saja dengan 30 ribu halaman web. Padahal isi MedPedia tak cuma itu. Di perpustakaan virtual ini bakal ada informasi tentang 10 ribu obat yang setiap tahun diresepkan dokter, ribuan prosedur tindakan medis, dan jutaan informasi mengenai fasilitas medis di seluruh dunia.
Kontributor MedPedia juga lebih beragam dibanding NHS Direct. Harvard Medical School, Stanford School of Medicine, University of California Berkeley School of Public Health, dan University of Michigan Medical School—sekadar contoh. ”Tujuan kami adalah membuat fasilitas clearinghouse dengan menyediakan informasi medis terbaik, termutakhir, serta tersedia kapan pun, di mana pun, untuk siapa pun,” ujar James Currier, penggagas MedPedia.
Karena informasinya ditujukan untuk semua orang, setiap halaman utama MedPedia harus bisa dicerna dengan gampang oleh siswa setingkat sekolah menengah atas. Ini membikin Menaldi bungah. ”Dengan begitu, pasien mendapat keuntungan besar,” ujarnya. ”Khususnya di Indonesia, informasi itu akan memperbaiki pengetahuan pasien tentang penyakit dan terapinya, yang sesungguhnya merupakan hak pasien namun kerap tak bisa didengar dari mulut dokternya,” dia menambahkan.
Bahasa toh tetap menjadi kendala di Indonesia, karena topik itu ditulis dalam bahasa Inggris. Namun, menurut Menaldi, ini bisa diatasi dengan mengalihbahasakannya ke dalam bahasa Indonesia. ”Seperti Wikipedia,” dia menjelaskan.
Ini memang Wikipedia versi kedokteran. Inilah mengapa di jajaran Dewan Penasihat MedPedia ada sang legenda Wikipedia, Mitch Kapor.
Gagasan Currier untuk membuat Wikipedia versi kedokteran muncul setelah ia sering menghabiskan waktu bersama keluarga pada 2004. Kala itu, entrepreneur kawakan di Silicon Valley itu harus secara rutin mencari informasi medis di Internet, saat anak laki-lakinya yang berumur tiga tahun jatuh sakit.
Ia menemukan di Internet informasi tentang kesehatan banyak tersedia. Masalahnya, informasi itu terserak di mana-mana. Tak jarang isinya bertentangan. Tibalah ia pada gagasan untuk menyediakan situs khusus kedokteran yang lebih kaya daripada yang telah disediakan WebMed atau MayoClinic.
Gagasannya mendapat ”energi tambahan” dari Encyclopaedia of Life karya E.O. Wilson. Ini ensiklopedia yang mengkolaborasi informasi tentang 1,8 juta spesies makhluk hidup di seluruh penjuru dunia. Nah, cara Wilson mengkolaborasi informasinya mengantarkan Currier pada kolaborasi ala Wikipedia.
Wikipedia memang jago dalam mengkolaborasi sumber informasi. Situs yang diluncurkan pada 2001 itu terbukti berhasil mengintegrasikan aneka pengetahuan dari seluruh dunia. Hanya dalam delapan tahun, situs ini telah memiliki sekitar 10 juta artikel dalam 253 bahasa.
Tapi, sesungguhnya, benih gagasan ini sudah muncul sejak era 1970-an. Inilah yang dicita-citakan Ivan Illich—pengarang Limits to Medicine serta Deschooling Society dan salah seorang bapak intelektual Wikipedia. Pada 1971, Illich sudah membayangkan sebuah dunia tempat orang lebih banyak belajar dari orang biasa lainnya ketimbang dari pakar.
Maka, Currier membangun MedPedia meniru platform Wikipedia, yang membuat setiap orang di seluruh dunia bisa menyumbangkan informasi. Demi menjaga kesahihan informasi, kontributor di situs ini hanya ahli kesehatan yang bergelar medical doctor dan philosophiæ doctor (PhD). Itu pun setelah mereka lolos seleksi. ”Salah satu problem terbesar dalam informasi medis di web memang kualifikasi orang yang menyediakan informasi,” ujar konsultan teknologi terkemuka, Rob Enderle.
Toh, masih ada cara bagi ”orang biasa” untuk memperkaya MedPedia. Jika Anda bukan editor, ada fasilitas ”Make a Suggestion” untuk menyampaikan saran kepada editor. Nanti si editor akan memeriksa saran tersebut dan menimbangnya untuk ditayangkan di MedPedia.
Ini tak lantas menihilkan kemungkinan terjadinya kesalahan informasi dan bias sang editor. Itu karakter alamiah Wiki. Namun, tenang saja, ratusan editor di seluruh dunia akan segera menemukannya melalui fitur ”Recent Change”. Dengan cara ini, segala bias serta kesalahan informasi bisa cepat dikoreksi dan akurasi rata-rata MedPedia terus terjaga. Seakurat apa?
Sila coba mencari kesalahan informasi pada Encyclopaedia Britannica. Akurasi MedPedia dirancang agar setara dengan ensiklopedia yang sudah berumur 250 tahun itu. Soal bias, MedPedia pun didesain untuk jauh lebih netral dibanding—maaf—koran Inggris kebanyakan atau bahkan British Medical Journal.
Yosep Suprayogi (W Post, Telegraph)
Evolusi Wiki
Ada 21 modifikasi besar pada peranti lunak MediaWiki sehingga bisa mengakomodasi kebutuhan khusus MedPedia.
Fasilitas khusus editor. Dipakai untuk mengubah informasi atau membuat halaman baru.
Scrub Room
Technical
Debate
Accredited
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo