Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Kominfo Sediakan 200 Ribu Situs Internet Positif bagi Pelajar

Menteri Rudiantara mengatakan saat ini sudah 800 ribu lebih situs Internet negatif yang diblokir.

6 Maret 2018 | 15.05 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat peresmian "Kembali" Innovation Hub di Seminyak, Bali, Kamis, 1 Maret 2018 (Tempo/Rofiqi Hasan)
Perbesar
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat peresmian "Kembali" Innovation Hub di Seminyak, Bali, Kamis, 1 Maret 2018 (Tempo/Rofiqi Hasan)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bangka Tengah - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara bertahap akan memperbanyak situs dan konten Internet positif untuk melindungi generasi muda Indonesia agar tidak terpapar dampak negatif dunia maya.

Baca: Seluruh Indonesia Bakal Terhubung Internet Cepat Sebelum 2024

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Saat ini, Kementerian baru menyediakan 200 ribu layanan Internet positif. "Saat ini sudah 800 ribu lebih situs Internet negatif yang kita blokir. Tapi kita juga sudah menyediakan situs Internet positif, terutama untuk anak sekolah. Jumlahnya sudah sekitar 200 ribu situs. Namun akan kita tambah lagi secara bertahap," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara setelah membuka Seminar Go Digitalisasi di Gale-Gale Resto, Bangka, Selasa, 6 Maret 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Rudiantara, jumlah situs Internet positif saat ini belum sebanding dengan jumlah situs Internet negatif yang sudah diblokir. Dia beralasan konten negatif sudah ada sejak lama, sedangkan dia baru menjabat tiga tahun.

"Saya baru mengelola kementerian tiga tahun, sedangkan Internet negatif sudah banyak beberapa tahun sebelumnya. Tapi saya yakin ke depan situs Internet yang menyediakan konten positif akan lebih banyak ketimbang situs negatif," ujar dia.

Terkait dengan rencana kesepakatan tiga menteri untuk melindungi anak-anak dari paparan konten negatif, Rudiantara belum mau berkomentar banyak dengan alasan belum dibicarakan secara detail.

"Nanti bergantung pada stakeholder utama, seperti Kominfo, Kementerian PPPA, dan PMK. Juga harus ada perwakilan yang mewakili masyarakat dan orang tua. Kalau sepakat, kita sepakat. Bergantung pembicaraan nanti. Sekarang belum dibicarakan secara detail," ujar dia.

Rudiantara menambahkan, para pelajar dan generasi muda perlu mendapatkan ruang untuk membuat aplikasi atau program-program dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Akses seperti itu, kata dia, perlu mendapat perhatian dari pemerintah.

Baca: Survei APJII, Begini Kecenderungan Pengguna Internet Zaman Now

"Perlulah ada ruang khusus untuk pengembangan pengetahuan anak terhadap teknologi. Pemerintah bisa bantu. Yang penting ada AC dan kecepatan Internet tidak lemot," ujarnya.

SERVIO MARANDA

Servio Maranda

Kontributor Tempo di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus