Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bangka Tengah - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara bertahap akan memperbanyak situs dan konten Internet positif untuk melindungi generasi muda Indonesia agar tidak terpapar dampak negatif dunia maya.
Baca: Seluruh Indonesia Bakal Terhubung Internet Cepat Sebelum 2024
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat ini, Kementerian baru menyediakan 200 ribu layanan Internet positif. "Saat ini sudah 800 ribu lebih situs Internet negatif yang kita blokir. Tapi kita juga sudah menyediakan situs Internet positif, terutama untuk anak sekolah. Jumlahnya sudah sekitar 200 ribu situs. Namun akan kita tambah lagi secara bertahap," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara setelah membuka Seminar Go Digitalisasi di Gale-Gale Resto, Bangka, Selasa, 6 Maret 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Rudiantara, jumlah situs Internet positif saat ini belum sebanding dengan jumlah situs Internet negatif yang sudah diblokir. Dia beralasan konten negatif sudah ada sejak lama, sedangkan dia baru menjabat tiga tahun.
"Saya baru mengelola kementerian tiga tahun, sedangkan Internet negatif sudah banyak beberapa tahun sebelumnya. Tapi saya yakin ke depan situs Internet yang menyediakan konten positif akan lebih banyak ketimbang situs negatif," ujar dia.
Terkait dengan rencana kesepakatan tiga menteri untuk melindungi anak-anak dari paparan konten negatif, Rudiantara belum mau berkomentar banyak dengan alasan belum dibicarakan secara detail.
"Nanti bergantung pada stakeholder utama, seperti Kominfo, Kementerian PPPA, dan PMK. Juga harus ada perwakilan yang mewakili masyarakat dan orang tua. Kalau sepakat, kita sepakat. Bergantung pembicaraan nanti. Sekarang belum dibicarakan secara detail," ujar dia.
Rudiantara menambahkan, para pelajar dan generasi muda perlu mendapatkan ruang untuk membuat aplikasi atau program-program dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Akses seperti itu, kata dia, perlu mendapat perhatian dari pemerintah.
Baca: Survei APJII, Begini Kecenderungan Pengguna Internet Zaman Now
"Perlulah ada ruang khusus untuk pengembangan pengetahuan anak terhadap teknologi. Pemerintah bisa bantu. Yang penting ada AC dan kecepatan Internet tidak lemot," ujarnya.
SERVIO MARANDA