Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SUARANYA belum sempurna, melulu huruf vokal dengan sedikit konsonan. Tapi lihatlah ia di depan komputer. Baru berumur setahun lewat sedikit, Fatimah Azzahra sudah giat mencari akal ”berbicara” dengan mesin pintar itu. Ia menekan-nekan monitor dengan jarinya. Tentu saja komputer tak merespons. Sebab, si komputer hanya mau diajak bicara via papan ketik dan tetikus—peranti yang terlalu besar untuk tangan Fatimah.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo