Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Membeli Akun, Membeli Pengikut

Bisnis jual-beli akun Twitter marak di Internet. Akun @MarioTeguhWord dengan pengikut satu juta lebih dibanderol Rp 1 miliar.

20 Februari 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internet masih andal untuk menyamar: penjahat bisa berpura-pura bijak, dan Denny J.A. tampak seperti perjaka tingting.

Kala itu 23 September 2010. Sebuah akun misterius didaftarkan di Twitter. Namanya @SoalCINTA. Kicauannya melulu tentang asmara—kerap terasa remeh. "Jika kamu kanvas lukisan, kamu ingin dia….," suatu kali dia men-tweet.

Rupanya celotehan ini digemari. Dalam setahun, @SoalCINTA telah memiliki sekitar satu juta pengikut dan menjadi salah satu akun dengan follower terbesar di Indonesia. Belakangan @SoalCINTA menambah pemikat. Kicauannya lebih variatif, kadang seperti berpantun.

Sejak SMA, kita tak lagi jumpa. Tapi ungkapan cintamu di kantin sekolah tak kan kulupa.

Siang ada matahari, malam ada bulan. Hanya kau yang kusinari, dengan wajahku yang tampan.

Tapi siapa gerangan dirimu, Tampan?

Lima belas purnama pemilik akun @SoalCINTA menyembunyikan jati dirinya. Lalu, pada 2 Januari lalu, ia melucuti samarannya. Akunnya malih nama menjadi @DennyJA_CINTA. Sepuluh hari kemudian, namanya berubah lagi menjadi @DennyJA_World, hingga sekarang. Denny J.A.—kompletnya, Denny Januar Ali—adalah pendiri Lingkaran Survei Indonesia.

Tapi, tunggu dulu, @SoalCINTA tak sesuai dengan ciri-ciri Denny J.A. Denny mungkin saja tampan—ini penilaian relatif, tergantung pembandingnya. Tapi amatilah celotehannya. Kicauan itu sepertinya keluar dari burung yang baru tumbuh rambut, paling tua mahasiswa, sementara Denny tak muda lagi. Anaknya dua dan umurnya sama seperti Whitney Houston. Beredar kabar, Denny sebenarnya bukan pemilik asli @SoalCINTA. Ia membelinya dari seseorang dengan harga ratusan juta rupiah.

Akun Twitter memang bisa diperjualbelikan. Inilah bisnis baru di jagat Twitter yang sedang naik daun. Konsumennya para newbie yang ingin segera punya pengikut dan—tentu saja—perusahaan yang ingin menggunakan Twitter sebagai alat marketing. Harganya ada yang cuma puluhan ribu rupiah, tapi bisa pula wow. Di Kaskus, misalnya, akun @MarioTeguhWord—yang tak ada kaitannya dengan motivator kondang Mario Teguh—dan memiliki satu juta lebih pengikut dibanderol Rp 1 miliar. "Sudah banyak yang menawar," ujar Zen—bukan nama sebenarnya—penyedia jasa jual-beli akun dan penambah pengikut.

Tapi Denny membantah kabar burung itu. "Ini akun yang saya buat sejak 2010," ujarnya kepada Tempo dua pekan lalu. Bila akun itu tak cocok dengan profilnya, menurut Denny, itu cuma strategi. Awalnya akun @SoalCINTA dikhususkan untuk berbagai topik seputar dunia remaja. "Untuk menarik minat pengguna Twitter berusia muda sebagai follower," kata dia.

Mengepul follower sebanyak-banyaknya cuma sasaran antara Denny. Ia yakin, situs jejaring sosial—Twitter, Facebook, MySpace, dan YouTube—memiliki kekuatan dahsyat untuk mengubah wajah dunia. Contoh kekuatan itu antara lain saat para tweeps mendukung kampanye Presiden Barack Obama pada 2008. Lalu sebagai penggerak demonstrasi di Iran pada 2009 dan "Revolusi Twitter" Moldova di Eropa Timur pada 2009.

"Saya ingin memfungsikan Twitter sebagai sebuah media," ujarnya. Karena itu, ia mengelola akun ini dengan serius. Untuk mengoperasikan akun ini dan sebuah akunnya yang lain, ia mengerahkan lima awak. Biayanya, menurut sumber Tempo, Rp 100 juta per enam bulan.

Setelah merasa jumlah pengikut @SoalCINTA sudah cukup banyak, Denny perlahan-lahan mengubahnya menjadi media publikasi berita politik, ekonomi, dan dunia, yang ditulis secara ringkas. Inilah kicauannya sehari menjelang medianya di-launch. "1 Feb 2012, @DennyJA_WORLD akan menjadi tweet media yg pertama di Indonesia. Isinya: aneka tips dan berita."

Strategi ala Denny bukan tanpa risiko. Maklum, tak semua follower memiliki loyalitas tinggi. Kini pengikut @DennyJA_World tinggal 990 ribuan. Padahal, untuk menahan follower agar tak kabur, Denny sudah menabur hadiah. Dari iPad 2 hingga pulsa gratis.

Toh, sedikit kehilangan itu langsung lunas dibayar. Dalam sekejap, nama Denny banyak disebut di microblogging Twitter dan berbagai blog di Internet. Maklumlah, ia ujug-ujug memiliki seperlima dari jumlah akun orang Indonesia yang berada di Twitter. Itulah yang sesungguhnya dicari para pembeli akun Twitter.

Mari mengunjungi salah satu lapak penjualan akun ini di Kaskus. Di situs forum terbesar di Indonesia itu, banyak ditawarkan akun siap pakai yang telah terisi ribuan atau puluhan ribu pengikut. Menurut Zen, umumnya pelaku bisnis jual-beli akun Twitter sudah saling mengenal. Informasi seputar bisnis ini juga berputar di kalangan mereka. "Harga yang ditawarkan bervariasi, tergantung jumlah pengikutnya. Semakin banyak jumlah pengikut, tentu semakin mahal harganya."

Harga yang dipatok penjual bisa cuma ratusan ribu hingga jutaan rupiah. "Bukan hanya jumlah pengikut yang menentukan harga penawaran, tapi juga calon pembeli," ujarnya.

"Kalau calon pembelinya perusahaan terkenal atau artis, kita pasang harga tinggi," dia mengatakan. Menurut Zen, peminat utama jasa ini kebanyakan berasal dari kalangan pebisnis, perusahaan, artis, dan politikus. Sayangnya, ia enggan menyebut contohnya. "Maaf, ini etika," kata dia.

Menurut pria 23 tahun ini, biasanya akun yang didagangkan adalah akun pseudonim atau samaran. "Akun pribadi rawan mengalami unfollow massal atau berkurangnya jumlah pengikut. Sebab, keputusan untuk mengikuti akun tersebut adalah rasa mengenal pemilik secara pribadi." Pada akun pseudonim, jumlah pengikut juga pasti berkurang. "Tapi itu hanya sebagian kecil," kata Zen.

Ada jalan pintas lain untuk memiliki akun dengan pengikut berjumlah masif: menggunakan jasa penambah pengikut. Bisnis ini mulai marak sejak tahun lalu. Salah satu penyedia jasa ini adalah YukFollow.com.

Riyeke Ustadiyanto, Internet Mar­keter YukFollow.com, mengatakan ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk meningkatkan pengikut. Salah satunya adalah memanfaatkan akun berpengaruh di Twitter alias buzzer. "Misalnya membayar artis untuk meminta pengikutnya mem-follow suatu akun," ujar Riyeke. Penyedia jasa akun biasanya memiliki beberapa akun pseudonim yang dimanfaatkan untuk menarik pengikut.

Metode ini pun bukan tanpa kelemahan. Jumlah pengikut bergantung pada ketertarikan mereka terhadap isi tweet. Karena alasan inilah Riyeke menilai langkah ini kurang efektif untuk menggaet pengikut.

Cara lain adalah dengan menggunakan metode follow back. Cara ini yang digunakan YukFollow. "Dengan bantuan tool khusus, kita dapat menjaring akun Twitter yang memiliki ketertarikan khusus terhadap topik tertentu, misalnya traveling," kata Riyeke.

Akun yang terjaring lantas diseleksi. Kemudian diikuti atau di-follow melalui akun klien. Adapun akun yang telah diikuti tapi tidak melakukan follow back akan dihapus. "Dengan begitu, yang terjaring dijamin sesuai dengan target klien," katanya.

Banyak penyedia jasa perorangan yang menggunakan metode ini. Tarif yang ditawarkan Rp 25-50 ribu untuk 250 pengikut. Beberapa peranti lunak dan situs yang banyak dimanfaatkan untuk keperluan ini antara lain Tweet Attack, Twitadder, dan Twiend.

Akun Twitter dengan pengikut lebih banyak dibandingvjumlah akun yang diikuti biasanya dianggap seksi. Untuk menjaga "keseksian" ini, penyedia jasa memiliki beberapa trik. Misalnya dengan melakukan unfollow beberapa saat setelah di-follow oleh satu akun. "Bila pengikutnya banyak, pemilik akun biasanya tidak menyadari," ujar Zen.

"Pada dasarnya itu sama dengan #ff atau Follow Friday," ujar pengamat media sosial Nukman Luthfie. Follow Friday merupakan rutinitas pengguna Twitter setiap Jumat untuk mempromosikan akun yang dianggap menarik untuk diikuti. Jadi, ujar Nukman, maraknya bisnis penambah pengikut tidak menyalahi aturan Twitter. Beda halnya dengan praktek jual-beli akun. "Dalam aturannya, Twitter secara tegas menyatakan akun tidak boleh dijualbelikan karena akun merupakan hak milik Twitter," kata Nukman.

Toh, ini klausul "karet". Aturan ini tak berlaku untuk, misalnya, akun @israel. Akun ini dibeli pemerintah Israel pada September 2010. Sebelumnya, akun ini dimiliki secara pribadi oleh Israel Melendez. Untuk merebut akun itu, pemerintah Israel membayar jutaan dolar Amerika.

Pada 2009, jaringan televisi CNN juga pernah mengambil alih akun @cnnbrk. Namun perusahaan media itu ­mengaku telah menjalin kerja sama dengan pemilik akun tersebut selama beberapa tahun sebelumnya. "Ini tidak jadi masalah karena pengambilalihan diketahui oleh Twitter. Yang banyak terjadi sekarang adalah penjualan di bawah tangan," Nukman menambahkan.

Maka, jangan menilai orang dari akun Twitternya.

Ratnaning Asih, Firman


Pengikut Terbanyak

18.962.457
Lady Gaga (@ladygaga)

17.196.572
Justin Bieber (@justinbieber)

14.767.055
Katy Perry (@katyperry)

13.750.287
Shakira (@shakira)

13.058.880
Rihanna (@rihanna):

di Indonesia

2.823.810
Sherina Munaf (@sherinamunaf)

2.623.833
Agnes Monica (@agnezmo)

2.037.804
Vidi Aldiano (@vidialdiano)

2.022.439
Detikcom (@detikcom)

1.987.712
Raditya Dika (@radityadika)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus