Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen smartphone Cina, Xiaomi, menggelar CaptureLikeAPro sesi workshop fotografi dengan menggunakan Xiaomi Redmi Note 6 Pro. Kreator konten Mashuri Hardhy Putra menjelaskan bagaimana fitur yang terdapat dalam smartphone keluaran terbaru itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Unboxing Xiaomi Redmi Note 6 Pro
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dengan Redmi Note 6 Pro, kita enggak perlu ribet instal berbagai aplikasi, dari satu handphone bisa langsung edit. Saya lebih seneng pakai yang mode natural atau bawaan dari kamera," ujar Mashuri atau yang biasa disapa Ulie dalam workshop yang digelar di The Hook Restaurant, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 21 November 2018.
Redmi Note 6 Pro dirilis di Indonesia pada 6 November 2018 lalu, Xiaomi membekalinya dengan dual kamera belakang bersensor 12 plus 5 megapksel. Sedangkan dual kamera depan dengan sensor 20 plus 2 megapiksel Menurut Ulie, terdapat beberapa fitur menarik dari yang bisa digunakan dari kamera Redmi Note 6 Pro.
Menurut Ulie, kamera smartphone tersebut sudah dibekali dengan berbagai fitur pendukung, misalnya filter dengan beberapa pilihan seperti vivid yang bisa membuat hasil gambar lebih menarik. Kemudian, kata dia, terdapat juga fitur tambahan teks atau stiker.
"Selama 13 hari traveling saya hanya memakai ini saja dan sudah menyimpan foto seribu lebih, asik banget pakainya," tambah Ulie. "Yang saya suka karwna low light, dan gambar yang saya dapat seperti kereta itu pas blurnya sesuai stori fotonya. Warnamya juga detil meskipun diambil dari jauh dan malam hari, saja sering pakai mode Auto".
Kamera yang terpasang pada Redmi Note 6 Pro sudah dilengkapi dengan teknologi Artificial Intellegence (AI), seperti AI Portrait 2.0 yang bisa digunakan untuk mengatur bokeh dan cahaya. Juga terdapat AI Scene Detection yang membaca 27 kategori benda berbeda.
Ulie menjelaskan bahwa akan lebih kompleks jika software Redmi Note 6 Pro diperbarui terlebih dahulu. Setelah kita memotret, kata dia, di bagian atas layar terdapat pilihan baru, tombol tersebut digunakan untuk mengatur hasil gambar yang sudah diambil.
"Tipsnya, sebelum memotret lensa harus diusap dulu karena biasanya agak kotor, kemudian kita harus melihat objeknya, susahnya memotret model itu biasanya ada beberapa yang mengganggu, misal lighting yang menentukan hasil. Jika ada lampu dari atas maka akan ada shadow di bawah bulu mata. Solusinya menggunakan benda seperti kertas atau spanduk berwarna putih untuk memantulkan cahaya," kata Ulie.
Dengan menggunakan itu, Ulie melanjutkan, dirinya bisa melihat secara langsung bagaimana posisi benda atau cahaya tambahan agar shadow pada bulu mata model sedikit hilang. "Kalau pakai lampu kuning hasilnya lebih warm kita punya berbagai macam pilihan. Kembali lagi dari preferensi pengguna ingin pakai apa. Kita punya banyak pilihan pakai ini saja sudah cukup baik," tambah Ulie.
Yang terpenting menurut Ulie adalah harus punya sisi terbaik dari model tersebut. Biasanya, Ulie menuturkan, mendekatkan diri dengan model dan bertanya angle terbaik biasanya seperti apa, atau bisa dicari sendiri. "Itu kita harus bisa mengarahkan," kata Ulie.
Simak artikel menarik lainnya seputar smartphone Xiaomi Redmi Note 6 Pro hanya di kanal Tekno Tempo.co.