Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini terdiri dari tiga topik. Topik pertama adalah penjualan Redmi Note 6 Pro yang mencapai 600 ribu unit di India. Xiaomi meluncurkan Xiaomi Redmi Note 6 Pro di India beberapa hari yang lalu. Perangkat ini sejauh ini telah sukses besar di wilayah itu, sebagaimana dilaporkan GSM Arena, akhir pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Topik kedua adalah film animasi The Lion King dibuat kembali (remake) menjadi sebuah film live-action yang menjadi perdebatan bagi para pecinta film besutan Disney itu. Pasalnya, trailer yang beredar sangat identik dan banyak ditambahkan efek visual.
Ketiga adalah topik modus penipuan melalui WhatsApp saat black friday dan cyber monday. Pakar keamanan siber telah memperingatkan para pembeli dalam perayaan belanja Black Friday untuk waspada saat memburu penawaran dan diskon online, setelah pesan penipuan mulai beredar di WhatsApp.
Berikut tiga topik terpopuler di kanal Tekno:
1. Xiaomi Redmi Note 6 Pro Terjual 600.000 Unit di Peluncuran India
Kelengkapan Xiaomi Redmi Note 6 Pro. TEMPO/Fajar Januarta
Xiaomi meluncurkan Xiaomi Redmi Note 6 Pro di India beberapa hari yang lalu. Perangkat ini sejauh ini telah sukses besar di wilayah itu, sebagaimana dilaporkan GSM Arena, akhir pekan lalu.
Dalam penjualan pertamanya di negara itu, perusahaan berhasil memindahkan lebih dari 600.000 unit. Itu cukup mengesankan, dan Xiaomi mengharapkan untuk menjual lebih banyak lagi dalam penjualan mendatang.
Xiaomi Redmi Note 6 Pro adalah raja baru dari seri Redmi, yang berfokus pada spesifikasi yang baik dengan harga yang sangat terjangkau. Perangkat ini dibanderol mulai INR 13.999 (Rp 2,88 juta), dengan mengemas layar sentuh notch 1080x2280 6,25 inci, Snapdragon 636 chipset, RAM 4GB, 64GB penyimpanan yang dapat diperluas, kamera utama 12 MP dengan aperture f/1.9 dan 1,4 µm piksel.
Baca selengkapnya: Xiaomi Redmi Note 6 Pro Terjual 600.000 Unit di Peluncuran India
2. Remake Film Animasi The Lion King Memicu Perdebatan
Remake film animasi Lion King memicu perdebatan. Kredit: screenrant.
Film animasi The Lion King dibuat kembali (remake) menjadi sebuah film live-action yang menjadi perdebatan bagi para pecinta film besutan Disney itu. Pasalnya, trailer yang beredar sangat identik dan banyak ditambahkan efek visual.
"The Lion King adalah film animasi favorit, saat melihat trailer live-action, cukup untuk memicu perdebatan animasi dalam skala besar. Jon Favreau adalah legenda, tapi Favreau dan kru tidak dapat bekerja dengan sekelompok singa dan gajah yang hidup di set film, tapi membuat marah beberapa orang," ujar Sutradara ternama James Wan, dalam keterangan tertulis movieweb.com, Ahad, 25 November 2018.
Jon Favreau merupakan sutradara film The Lion King. Menariknya trailer fim tersebut dengan cepat mencatat rekor Disney dalam periode 24 jam, yang mengumpulkan 224,6 juta kali tayang secara global. Saat ini trailer yang paling banyak ditonton dalam 24 jam adalah Infinity War, menghasilkan 238 juta kali tayang.
Baca selengkapnya: Remake Film Animasi The Lion King Memicu Perdebatan
3. Waspada, Black Friday Jadi Ajang Penipuan Melalui WhatsApp
Warga memborong sejumlah belanjaan termasuk televisi saat berlangsungnya perayaan Black Firday di Westbury, New York, AS, 22 November 2018. Black Friday adalah nama tidak resmi untuk hari setelah Hari Thanksgiving di Amerika Serikat, Kamis keempat November, yang dianggap sebagai awal dari musim belanja Natal negara itu sejak 1952. REUTERS/Shannon Stapleton
Pakar keamanan siber telah memperingatkan para pembeli dalam perayaan belanja Black Friday untuk waspada saat memburu penawaran dan diskon online, setelah pesan penipuan mulai beredar di WhatsApp.
"Black Friday adalah ladang ranjau bagi pembeli dan menyajikan peluang besar bagi para penjahat siber untuk mengambil keuntungan dari mereka yang tidak sadar," ujar kepala ilmuwan dari perusahaan keamanan daring McAfee Raj Samani, dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email kepada The Independent, Sabtu, 24 Npvember 2018.
Penipu menggunakan aplikasi perpesanan populer itu menyebarkan tautan palsu melalui voucher untuk supermarket dan pengecer lain. Beberapa pesan mendorong pengguna untuk membagikan tautan kepada 10 orang atau lebih untuk menerima tawaran tersebut.
Baca selengkapnya: Waspada, Black Friday Jadi Ajang Penipuan Melalui WhatsApp
Selain tiga topik terpopuler tersebut, Anda bisa membaca berita hari ini lainnya seputar sains dan teknologi hanya di kanal Tekno Tempo.co.