Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena perburuan harta karun digital melalui aplikasi Jagat, yang dikenal dengan sebutan Koin Jagat, telah mencuri perhatian banyak orang di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bermula dari tren viral di media sosial, terutama TikTok, permainan ini mengajak pengguna untuk mencari dan mengumpulkan koin virtual yang tersebar di berbagai lokasi publik di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setiap koin yang ditemukan bisa ditukarkan dengan hadiah uang tunai yang menggiurkan. Meski menawarkan keseruan dan hadiah menarik, permainan ini juga menimbulkan kontroversi karena dampak negatifnya terhadap fasilitas umum dan ruang publik.
Lalu, seperti apa sebenarnya Koin Jagat dan apa dampaknya bagi masyarakat? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Koin Jagat?
Koin Jagat adalah fitur terbaru dalam aplikasi sosial Jagat yang tengah viral di media sosial, terutama TikTok. Aplikasi Jagat sendiri dikenal sebagai platform yang memungkinkan penggunanya tetap terhubung dengan keluarga dan sahabat secara real-time. Dengan menggunakan aplikasi ini, pengguna bisa melacak lokasi dan aktivitas orang terdekatnya.
Namun, yang membuat aplikasi ini semakin terkenal adalah adanya permainan berburu Koin Jagat. Dalam permainan ini, pengguna dapat mencari dan mengumpulkan koin virtual yang tersebar di berbagai lokasi publik di beberapa kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Setiap koin yang ditemukan bisa ditukarkan dengan hadiah uang tunai. Nilai hadiah koin bervariasi, dengan Koin Perunggu menawarkan hadiah antara Rp300.000 hingga Rp1.000.000, sementara Koin Emas menawarkan hadiah yang lebih besar, menjadikannya incaran utama para pemburu koin.
Permainan ini menawarkan pengalaman seru yang menggabungkan teknologi digital dengan dunia nyata, serta memberikan insentif finansial yang menarik bagi penggunanya.
Fitur Aplikasi Jagat
Jagat tidak hanya menawarkan permainan berburu koin, namun juga dilengkapi dengan berbagai fitur sosial lainnya yang mengutamakan konektivitas dan keamanan. Beberapa fitur unggulan aplikasi ini termasuk pelacakan lokasi keluarga dan sahabat, serta berbagai fitur keamanan seperti pengingat lokasi dan notifikasi aktivitas orang terdekat.
Dikutip dari deskripsi aplikasi Jagat pada Google Play, Jagat menyediakan banyak cara untuk berinteraksi, termasuk melalui pesan teks, suara, foto, dan video. Selain itu, Jagat juga menawarkan fitur khusus untuk pasangan, seperti peringatan hari jadi dan fitur notifikasi yang menyimulasikan detak jantung, yang membuat hubungan tetap terasa lebih dekat meskipun terpisah oleh jarak.
Kontroversi Koin Jagat
Meskipun fenomena Koin Jagat berhasil menarik perhatian banyak orang, permainan ini juga menuai kontroversi. Banyak keluhan muncul mengenai kerusakan fasilitas umum yang disebabkan oleh para pemburu koin yang terlalu fokus mencari hadiah.
Di Jakarta, kawasan Gelora Bung Karno (GBK) menjadi lokasi ramai para pemburu koin, sementara di Bandung, taman-taman kota seperti Taman Tegalega dan Taman Sukajadi mengalami kerusakan parah. Tanaman diinjak-injak dan lantai taman dibongkar demi menemukan koin.
Fenomena ini mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat. Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, mengimbau warga Jakarta untuk tidak merusak fasilitas umum dan meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk mengawasi lokasi-lokasi yang rawan dijadikan tempat berburu koin. Ia menekankan agar masyarakat menjaga lingkungan sekitar dan tidak mengabaikan kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh permainan tersebut.
Selain itu, Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, juga meminta agar pengembang aplikasi Jagat menghentikan permainan berburu koin di lokasi publik jika merusak fasilitas umum. Koswara menyarankan agar permainan tersebut dialihkan ke tempat yang tidak merusak taman atau fasilitas publik lainnya, seperti lapangan terbuka atau lokasi tertutup yang lebih aman.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi juga turut berkomentar soal perusakan fasilitas akibat permainan Koin Jagat.
"Tolong jangan melakukan aktivitas atau kegiatan yang bisa merugikan pihak lain, merusak fasilitas umum, merusak alam dan apabila nanti ada pihak yang merasa dirugikan, tentunya wajib kami menindaklanjuti, " ujar Ade Ary pada Senin, 13 Januari 2025, dikutip dari Antara.
Pihak pengembang aplikasi Jagat pun merespons dengan mengimbau penggunanya untuk lebih berhati-hati dan tidak merusak fasilitas publik. Mereka berjanji akan berdiskusi lebih lanjut dengan pihak pemerintah untuk mencari solusi yang tepat agar permainan ini tidak merusak lingkungan.
Kukuh S. Wibowo turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Alasan Pemprov Jakarta Minta Aplikasi Koin Jagat di-Takedown