Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyatakan perlunya pertemuan dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti untuk membahas modul coding dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di kurikulum mendatang. Meutya mengaku sudah sempat ada pembicaraan awal dengan Abdul Mu’ti terkait keterlibatan pembuatan kurikulum tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami pada prinsipnya betul seperti yang disampaikan, sudah sepakat supaya ada kurikulum terkait coding. Apakah nanti modulnya dibuat bersama dengan Kemkomdigi yang kita sudah lakukan selama ini atau bagaimana itu nanti masih perlu ketemu, kami belum ketemu kembali setelah itu,” kata dia ketika ditemui di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Kamis, 14 November 2024. Dia pun meminta untuk langsung bertanya kepada Mendikdasmen terkait hal tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan peleburan mata pelajaran coding dan AI akan dilaksanakan pada tahun ajaran mendatang. “Dilaksanakan mulai tahun ajaran 2025/2026 sebagai mata pelajaran pilihan,” kata Mu'ti saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp pada Kamis, 14 November 2024.
Mu'ti mengatakan, rencananya mata pelajaran berbasis teknologi informasi tersebut akan dimulai dari kelas empat SD. “Tergantung kemampuan sekolah dan anak,” tuturnya.
Dalam mematangkan mata pelajaran ini, kata Mu'ti, Kemendidaksmen tengah mempelajari model dan materi pembelajaran dari sekolah-sekolah yang sudah menerapkan. Ihwal keterbatasan akses teknologi berupa notebook sebagai salah satu penunjang, Mu'ti belum memberikan solusi. Namun, ia mengatakan mata pelajaran tersebut tidak wajib. “Yang siap saja yang melaksanakan,” ujarnya.
Mu'ti berharap pemberlakuan mata pelajaran di jenjang dini ini dapat menjadikan anak-anak di Indonesia memiliki kemampuan dan kecerdasan digital.
Langkah Abdul Mu’ti untuk memasukkan materi coding dan AI sebagai mata pelajaran bagi pelajar SD merupakan akomodasi dari usulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. “Jangan sampai kita kalah dengan India. Karena sekali lagi Bapak-Ibu, untuk menuju Indonesia emas kita butuh generasi emas. Kita ingin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya,” kata Gibran saat memberi sambutan dalam rapat koordinasi evaluasi pendidikan dasar dan menengah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Senin, 11 November 2024.
Alfitria Nefi dan Daniel A. Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.