Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Microsoft memperkenalkan chip kuantum bernama Majorana 1. Chip ini memanfaatkan material topokonduktor atau superkonduktor topologis pertama di dunia—jenis material yang dapat menjalankan dan mengendalikan partikel Majorana, untuk menghasilkan quantum bit atau qubit yang lebih andal dan dapat diskalakan. Qubit merupakan building blocks dalam komputer kuantum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Majorana 1 diharapkan dapat mewujudkan komputasi kuantum yang mampu menyelesaikan masalah industri berskala besar dalam hitungan tahun, bukan dekade. "Prosesnya cukup kompleks pada awalnya, karena kami harus menciptakan keadaan materi yang benar-benar baru,” kata Microsoft Technical Fellow Krysta Svore dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 20 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chip kuantum ini berbentuk persegi sebesar kepalan tangan orang dewasa. Fisiknya dari luar berwarna emas di bagian pinggir dan beberapa di bagian tengah. Pada bagian tengah berwarna domian merah, kemudian terdapat tulisan Majorana 1 sebagai penanda.
"Sama seperti bagaimana semikonduktor memungkinkan hadirnya smartphone, komputer, dan perangkat elektronik modern, topokonduktor serta chip baru yang ditenagai oleh material ini membuka jalan bagi pengembangan sistem kuantum yang dapat mencapai hingga satu juta qubit, dan mampu mengatasi tantangan industri serta sosial paling kompleks," tulis Microsoft.
Topokonduktor adalah kategori material khusus yang dapat menciptakan jenis materi yang benar-benar baru—bukan padat, cair, atau gas, melainkan topologis (geometri karet). Menurut Microsoft, material ini memungkinkan qubit yang lebih stabil menjadi cepat, kecil, serta dapat dikendalikan secara digital, tanpa keterbatasan yang dimiliki oleh material alternatif saat ini.
Microsoft mengakui terobosan ini butuh pengembangan susunan material baru yang terdiri dari indium arsenide dan aluminium. Perancangan material ini dilakukan atom demi atom, dengan tujuan memunculkan partikel kuantum baru yang disebut Majorana, dan memanfaatkan sifat uniknya untuk mencapai kemajuan berikutnya dalam komputasi kuantum.
"Topological Core pertama di dunia yang mengaktifkan Majorana 1 dirancang dengan keandalan, mengintegrasikan ketahanan terhadap kesalahan pada tingkat perangkat keras, sehingga lebih stabil," tulis Microsoft.
Untuk penggunaan dalam skala komersil juga memerlukan operasi dalam jumlah triliunan yang berjalan di atas satu juta qubit—sesuatu yang tidak memungkinkan dengan metode analog fine-tuned yang digunakan saat ini untuk mengontrol qubit. Pendekatan baru yang dikembangkan oleh tim Microsoft memungkinkan kontrol qubit secara digital, sehingga meredefinisi serta menyederhanakan proses komputasi kuantum secara drastis.
Menurut Microsoft, chip kuantum tidak bekerja sendiri karena membutuhkan ekosistem yang mencakup logika kontrol, sebuah dilution refrigerator yang menjaga qubit pada suhu jauh lebih dingin dibanding luar angkasa, serta tumpukan perangkat lunak yang mampu mengintegrasikan AI dan komputer klasik. Semua elemen tersebut sudah dikembangkan atau dimodifikasi secara internal oleh Microsoft.