Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Microsoft Pecat Karyawan yang Protes Dukungan Teknologi AI untuk Israel

Aboussal dan Vaniya diberhentikan Microsoft usai protes kepada pimpinan perusahaan soal dukungan AI untuk Israel.

8 April 2025 | 17.41 WIB

Logo Microsoft. microsoft.com
Perbesar
Logo Microsoft. microsoft.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Microsoft memecat dua karyawannya bernama Ibtihal Aboussal dan Vaniya Agrawal akibat melayangkan protes saat acara ulang tahun perusahaan yang ke-50 pada Jumat, 4 April 2025. Mengutip dari The Verge, dua karyawan tersebut menuding perusahaan mendukung teknologi kecerdasan buatan atau AI untuk Israel yang melakukan genosida.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kedua karyawan Microsoft tersebut juga mengirim email terpisah kepada ribuan rekan kerja, menyerukan agar Microsoft memutuskan kontraknya dengan Pemerintah Israel,” dikutip dari The Verge pada Selasa, 8 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Saat acara berlangsung, Chief Executive Officer AI Microsoft Mustafa Suleyman sedang memberikan sambutan di hadapan para undangan. Kemudian Aboussal, yang merupakan insinyur perangkat lunak, maju ke sisi kiri panggung dan melontarkan protes kepada pimpinan perusahaannya, lalu menyebut sebagai “pencari untung dari perang” dan menuntut Microsoft berhenti menggunakan AI untuk genosida.

Karyawan kedua, Vaniya Agrawal,-seorang insinyur seperti Aboussal, juga memprotes secara langsung pada bagian selanjutnya dari acara itu. Saat itu sedang berlangsung sesi tanya jawab yang melibatkan CEO Microsoft Satya Nadella, serta eks CEO Bill Gates dan Steve Ballmer. Dia menyatakan 50 ribu warga Palestina di Gaza mati karena teknologi Microsoft.

Setelah itu manajemen Microsoft mengirimkan e-mail kepada Aboussad bahwa dia diberhentikan akibat “tindakan pelanggaran”. Kemudian menyusul pemecatan terhadap Vaniya usai menentang sikap perusahaan yang bekerja sama dengan Israel.

“Juga mengkhawatirkan bahwa Anda belum meminta maaf kepada perusahaan, dan pada kenyataannya Anda tidak menunjukkan penyesalan atas dampak yang telah dan akan ditimbulkan oleh tindakan Anda,” dikutip The Verge dari e-mail untuk Aboussad, yang dikirim manajemen Microsoft.

The Verge telah berupaya melakukan konfirmasi atas pemberhentian dua karyawannya, namun perusahaan teknologi tersebut belum menjawab. Dari rekaman video yang diunggah ke akun YouTube Microsoft, tidak ada unggahan video rekaman langsung saat dua karyawan tersebut menginterupsi pimpinan perusahaan yang sedang bicara. Kolom komentar mereka pun dimatikan pada video sambutan oleh CEO Microsoft Satya Nadella.

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus