Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Emoji menggunakan masker, yang sebelumnya terlihat lesu, dengan mata menunduk dan alis turun, kini akan memiliki mata, alis dan pipi yang memerah. Emoji menggunakan masker tak lagi mewakili emosi sakit atau lesu, tapi dapat diasumsikan sedang tersenyum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perubahan itu mengikuti adaptasi normal baru dalam pandemi Covid-19. Menurut Emojipedia, seperti dikutip dari situs webnya Minggu 4 Oktober 2020, emoji memakai masker menjadi salah satu yang paling populer digunakan dalam tweet tentang virus corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejalan dengan waktu, pemakaian masker memang menjadi normal dan dianjurkan bagi orang tanpa memandang gejala penyakit tersebut. Maka, secara teori, lanjut Emojipedia, pemakaian masker tidak boleh menyiratkan, "Dengan memakai masker Anda pasti sedang sakit." .
Emojipedia menyebutkan bahwa Apple sudah akan menghadirkan emoji baru tersebut pada versi final iOS 14 yang terbaru. Saat ini, iOS 14.2 masih dalam versi beta, dengan rilis secara luas diperkirakan pada Oktober hingga November ini.
Tidak ada tanggal yang pasti, namun Emojipedia menyebut akhir Oktober akan menjadi waktu kedatangan untuk emoji baru tersebut. Emoji menggunakan masker ini sendiri awalnya dirilis Apple pada 2008.
Tidak lama setelah itu, sejumlah perusahaan juga ikut merilis emoji serupa. Google dalam sistem operasi Android merilis emoji memakai masker dengan keringat pada 2012. Sementara, Samsung menghadirkan emoji serupa satu tahun setelahnya.
Microsoft, Facebook dan Twitter, juga di antara perusahaan yang merilis emoji menggunakan masker.