Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Game simulasi keseharian driver ojek online, Ojol The Game, belakangan menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Para pengguna media sosial, terutama Instragram dan TikTok, kerap membagikan pengalaman maupun tangkapan video mereka ketika memainkan game besutan CodeXplore, pengembang game indie asal Indonesia, tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ina Klara, 32 tahun, kini hampir setiap hari memainkan Ojol The Game, seusai mengunduhnya pada dua pekan lalu. Dia mengaku tak tahan ingin menjajal langsung permainan yang berulang kali dibahas temannya melalui unggahan Instagram story.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sekali main, saya langsung paham alasan kenapa game ini jadi viral,” katanya kepada Tempo pada Senin, 18 Maret 2024.
Seperti kata Ina, Ojol The Game sudah diunduh hingga 10 juta kali melalui aplikasi PlayStore. Game berkapasitas 49 MB ini sudah mendapat 141 ulasan hingga pagi ini. Simulasi pekerjaan pengemudi layanan berbasis aplikasi itu juga menduduki peringkat pertama game gratis dan terpopuler untuk kategori game simulasi.
CodeExplore—spesialis penggarap game simulasi angkutan seperti Extreme Truck Driving, Taxi Online Simulator ID, Angkot d Game—sebenarnya sudah meluncurkan Ojol The Game sejak 18 Januari 2021. Permainan ini baru viral menjelang Ramadan 2024, setelah sempat diperbaharui menjadi versi 2.5.7.
Secara garis besar, Ina menceritakan pengalamannya, game itu memberikan pengalaman point of view (POV) atau sudut pandang seorang driver ojol. Misi para pemain tercantum dalam sebuah layar aplikasi yang merupakan tiruan layanan ojol di dunia nyata. Terdapat dua opsi entitas onjol dalam game ini yakno Gojol dan Grep, plesetan dari dua layanan ojol di Indonesia, yakni GoJek dan Grab Indonesia.
Para pemain akan berkeliling kota dengan bantuan maps untuk menjemput dan mengantar penumpang, makanan, bahkan barang. Level tugas karakter driver akan meningkat seiring penyelesaian setiap misi yang dijalankan. Mirip dengan kehidupan nyata, pasukan ojol tentunya harus merampungkan pesanan sebanyak mungkin untuk mendapatkan uang dan rating dari konsumen.
Menurut Ina, Ojol The Game justru menarik karena bentuk tantangannya yang manusiawi. Saat mengantar pesanan, pemain harus berkendara dengan aman sambil mengejar target pesanan. Kecelakaan harus dihindari untuk mengincar ketepatan waktu.
Karakter driver, termasuk sepeda motornya, memiliki indikator energi yang harus dijaga selama bekerja. Karakter driver bisa mengisi ulang stamina di rumah dan area tertentu yang memiliki logo tegangan listrik, seperti minimarket, Adapun indikator bensin diisi di pom bensin terdekat.
“Ibarat abang ojol asli juga butuh istirahat kalau tidak ingin kolaps. Sesekali harus isi bensin juga,” kata dia.
Ojol The Game layak diperhitungkan untuk mengisi waktu sambil menunggu jam berbuka puasa. Selain mudah dimainkan, grafik gambarnya memuaskan pemain dengan tiga opsi kamera POV yang bisa diatur sesuai keinginan. Pemain bisa memilih jenis sepeda motor dan ponsel yang diinginkan, bahkan leluasa membuat nomer plat kendaraan yang unik.
Kreator Ojol The Game juga tak lupa menaruh easter eggs alias lelucon tersembungi untuk menyenangkan para pemain. Salah satu yang viral adalah sosok kuntilanak—non player character (NPC) yang hanya bisa dijumpai di beberapa spot pada jam tertentu.