Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Apple baru-baru ini mematenkan teknologi untuk metode pencitraan biometrik permukaan input, yang menjelaskan sistem pencitraan akustik untuk memetakan gambar beresolusi tinggi dari sesuatu di permukaan, seperti sidik jari.
Baca: Penyelesaian Paten, Qualcomm Dapat Rp 64 T dari Apple?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip laman GSM Arena, Rabu, 1 Mei 2019, paten itu menjelaskan bahwa transduser akustik dapat mengubah sinyal listrik menjadi energi mekanik atau sebaliknya. Gelombang mekanis adalah jari yang ditempatkan pada layar, kemudian akan dikonversi menjadi sinyal listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sinyal-sinyal itu akan direkonstruksi menjadi gambar sidik jari yang digunakan untuk otentikasi. Paten bahkan menggambarkan bahwa teknologi tersebut akan dapat melihat hal-hal selain dari sidik jari, tidak terbatas pada gambar telapak tangan, tapi juga telinga, pipi, atau wajah.
Mungkin itu akan dapat mengotentikasi pengguna saat dia menjawab panggilan telepon. Paten tersebut menjelaskan bahwa teknologi itu memiliki potensi untuk membaca tanda-tanda vital seseorang seperti detak jantung dan pernapasan.
Tidak diketahui apakah raksasa teknologi asal Cupertino, Amerika Serikat, itu akan memasang pemindai sidik jari dalam tampilan pada iPhone mendatang. Karena paten ini awalnya diajukan pada kuartal tiga 2016, waktu itu ketika iPhone 7 dan 7 Plus diumumkan.
Ada kemungkinan bahwa Apple bermaksud untuk menempatkan pemindai sidik jari ke layar ketika sedang mengembangkan iPhone X. Apple akhirnya memutuskan untuk menggunakan Face ID sebagai gantinya, sehingga mengenalkan dunia pada desain notch yang menjadi tren smartphone.
Simak kabar terbaru tentang paten fingerprint layar milik Apple hanya di kanal Tekno Tempo.co
GSMARENA | PATENTLYAPPLE