Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengungkap sejumlah besar serangan siber per hari yang harus dihadapi sepanjang tahun lalu. Seperti dicatat dalam Laporan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur 2024, serangan-serangan mengarah ke website, media sosial, hingga aplikasi milik pemerintah daerah itu mencapai mendapat 20-30 juta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari data tersebut diketahui serangan siber terbesar terjadi pada Juni. “Jumlah serangannya mencapai 4,98 miliar ke akun-akun media sosial Pemprov Jatim,” kata Kepala Diskominfo Jawa Timur Sherlita Ratna Dewi Agustin lewat keterangannya, Kamis 13 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sherlita menambahkan, berdasarkan analisis oleh jajarannya, target peretasan paling sering dialami aplikasi yang digunakan masyarakat. Sedangkan secara keseluruhan, dia mengatakan, "Setiap hari, kami rata-rata mendapat 20 sampai 30 juta serangan siber.”
Menurut Sherlita, sebagian serangan adalah web defacement yang mengubah situs sebuah perangkat daerah menjadi situs judi online. Jumlahnya sepanjang tahun lalu ada 146 serangan dari total 116 serangan peretasan yang dialami website organisasi perangkat daerah.
Serangan situs judi online ini juga telah marak pada 2023. Jumlahnya mendominasi di antara 233 peretasan terhadap situs web OPD.
Oleh karena itu, Diskominfo Jatim menganjurkan agar pengelola situs, media sosial, dan aplikasi di setiap perangkat daerah di lingkup Pemprov Jawa Timur rajin melakukan pengecekan dan siaga. Terlebih, Sherlita menyebutkan, saat ini ada hingga 64 akun di Instagram saja.
Dari jumlah itu, baru 40 akun yang sudah terverifikasi dan mendapat centang biru. "Upayakan setelah ini, bagi akun media sosial yang belum bercentang biru, supaya mendapatkannya sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat."