Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika sering membeli suatu produk, barcode pasti menjadi sesuatu yang tidak asing. Barcode biasanya menempel pada salah satu sisi kemasan produk. Umumnya, barcode terdiri atas garis-garis hitam dengan latar belakang putih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, di bawah garis-garis tersebut, deretan angka biasanya tampak berjejeran. Angka-angka pada barcode umumnya membentuk suatu pola tertentu. Ada satu angka yang berada di batas terluar sisi kiri dan kanan barcode. Sementara itu, tepat di bawah garis-garis barcode, terdapat dua deretan angka, yang masing-masing deret terdiri dari lima angka. Apa arti deretan angka tersebut?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari searcherp.techtarget.com, deretan angka pada barcode tersebut berfungsi untuk mengidentifikasi barang yang ditempelinya. Proses identifikasi tersebut akan tampak apabila barcode dipindai oleh komputer. Umumnya, deretan angka pada barcode terdiri dari 12 angka.
Dilansir dari geeklycamel.com, angka pertama yang berada pada batas kiri terluar barcode berfungsi untuk mengidentifikasi jenis produk. Angka nol, satu, enam, tujuh, dan delapan adalah angka standar untuk Kode Produk Universal.
Sementara itu, angka dua digunakan untuk produk yang ditimbang terlebih dahulu, seperti daging atau buah-buahan. Adapun angka tiga berfungsi untuk mengidentifikasi produk berkaitan dengan kesehatan. Angka empat untuk barang-barang nonmakanan. Kemudian, angka lima dan sembilan digunakan untuk mengidentifikasi kupon.
Lima digit setelah digit pertama dari kiri berfungsi untuk mengidentifikasi produsen barang. Kemudian, lima angka setelahnya merupakan kode produk yang berfungsi untuk mengidentifikasi produk tersebut. Sementara itu, satu angka yang berada di paling ujung kanan adalah check digit yang berfungsi untuk mendeteksi kesalahan ketika barcode dipindai oleh komputer.
BANGKIT ADHI WIGUNA