Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini nama pakar keamanan siber Jim Geovedi kerap disebut-sebut setelah munculnya pemberitaan terkait pembobolan data pemerintah oleh peretas Bjorka. Geovedi, yang dikenal sebagai white hacker-nya Indonesia ini, dikaitkan dan dibandingkan dengan sosok hacker Bjorka yang belakangan viral. Lalu, siapa sebenarnya sosok Jim Geovedi yang disebut memiliki reputasi kelas dunia?
Profil Jim Geovedi
Sosok Jim Geovedi pernah viral setelah mengunggah video cara meretas satelit luar angkasa pada 2009. Pria kelahiran 1979 itu pun mengaku berhasil mengakses serta mengontrol trafik internet di Indonesia, dan bahkan memanipulasi data keuangan. Namun, sekarang Jim memutuskan pensiun sebagai black hat hacker atau peretas. Kini Geovedi memilih menjadi white hacker dan menjalankan perusahaan konsultan jasa sistem keamanan siber di London, Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum menjadi seorang hacker, Geovedi hanyalah seorang lulusan Sekolah Menengah Atas atau SMA. Dia tamat dari SMA pada 1998-1999 dan menjalani kehidupan yang keras sebagai seniman grafis di jalanan Bandar Lampung, Lampung. Kehidupan Geovedi mulai berubah setelah seorang pendeta mengenalkannya pada komputer dan internet. Semenjak itu, dia belajar secara otodidak melalui ruang obrolan para peretas ternama dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 2001, Geovedi mendirikan perusahaan konsultan Teknologi Informasi atau TI umum untuk lembaga pemerintahan. Perusahaan itu dinamainya C2PRO Consulting. Dia juga mendirikan dan mengoperasikan perusahaan konsultan keamanan TI pada 2004 dengan nama Bellua Asia Pacific yang kemudian diubah menjadi Xynexis International. Di tahun yang sama, dia juga mendirikan perusahaan jasa keamanan Noosc Global.
Ketika sistem telekomunikasi nirkabel baru masuk Indonesia pada 2003, Geovedi sudah diminta menjadi pembicara di Kuala Lumpur tentang bahaya sistem tersebut. Pada 2004, Komisi Pemilihan Umum atau KPU kebobolan hacker yang berhasil mengintip data penghitungan suara pemilu. KPU kemudian meminta Geovadi untuk mencari pelakunya dan berhasil mengungkapkan hacker tersebut.
Geovedi mengaku pernah meretas satelit Indonesia dan satelit Cina milik para kliennya. Saat itu dia diminta menguji sistem keamanan kontrol satelit dan melihat adanya kemungkinan untuk menggeser atau mengubah rotasinya. Geovedi sempat menggeser orbit satelit Cina dan membuat kliennya panik. Klien itu panik lantaran agak sulit mengembalikan orbit suatu satelit. Dengan bahan bakar tambahan, satelit tersebut akhirnya berhasil dikembalikan ke jalurnya. Tetapi untuk satelit Indonesia, dia mengaku hanya mengubah rotasinya.
Dalam wawancara dengan DW, dia mengatakan bahwa dengan kemampuannya itu, dirinya bisa mengendalikan jaringan Internet di seluruh Indonesia, mengalihkan lalu lintas datanya, mengamati lalu lintas data yang keluar masuk, dan memodifikasi semua transaksi keuangan. Namun ia tidak tertarik melakukannya. Media sering menyebutnya sebagai contoh orang-orang yang terkenal di industri IT dengan mengandalkan kecerdasan meski tanpa gelar akademik.
Jim Geovedi menetap di London dan kerap diwawancarai tentang sistem keamanan satelit, keamanan perbankan, dan penegakan hukum. Selain dikenal sebagai pakar keamanan siber, Geovedi juga merupakan seorang DJ dan produser musik profesional. Saat ini dia terikat kontrak dengan Elektrax Recordings, sebuah label musik techno yang berpusat di Sydney, Australia.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.