Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua pekan lalu, di toko game di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat, seorang pria paruh baya yang baru membeli Playstation 5 meminta saran game untuk anaknya. Si anak yang berumur 13 tahun belum pernah punya konsol. Tahu anaknya doyan nonton sepak bola, saya hanya bisa mereferensikan FIFA 2022--yang sebenarnya bisa juga dimainkan di PC atau pun konsol lain. Seandainya pria itu meminta saran game perdana pada hari ini, saya sangat merekomendasikan Uncharted: Legacy of Thieves Collection.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dirilis serentak pada Jumat, 28 Januari 2022, Uncharted: Legacy of Thieves terdiri atas dua game, yaitu Uncharted 4: A Thief's End dan Uncharted: The Lost Legacy. Legacy of Thieves sejatinya merupakan polesan kedua game yang dibuat untuk Playstation 4 pada 2016 dan 2017 tersebut untuk konsol versi generasi terkini, Playstation 5 atau PS5.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Uncharted merupakan seri terbitan Sony Interactive Entertainment yang terbit perdana pada 2007. Pengembangnya, Naughty Dog, yang juga membuat seri The Last of Us. Bergenre action, Uncharted menuntut ketangkasan pemain untuk mengendalikan Nathan Drake, si lakon utama, dalam memanjat, baku tembak dan pukul, serta memecahkan teka-teki. Dari sembilan judul, A Thief's End menjadi Uncharted yang paling banyak mendapatkan pujian, termasuk 150-an penghargaan, diantaranya Narasi Terbaik dari The Game Awards 2016.
Di Uncharted 4: A Thief's End, Nathan Drake diceritakan telah pensiun dari pekerjaannya sebagai pemburu harta karun. Namun, kemunculan Samuel Drake, abang yang dia kira meninggal 15 tahun silam, membawa Nathan kembali ke panggilan jiwanya. Mereka bertualang mencari harta karun Raja Bajak Laut Henry Avery (1959-1699), mulai dari Italia, Skotlandia, sampai Madagaskar. Sementara, The Lost Legacy mengisahkan Chloe Frazer memburu Gading Dewa Ganesa di India. Chloe sebelumnya tampil sebagai kawan sekaligus lawan Nathan di Uncharted 2: Among Thieves dan Uncharted 3: Drake's Deception.
Tempo berkesempatan memainkan Uncharted: Legacy of Thieves Collection lebih dulu lewat review code yang dikirimkan Playstation Asia pekan lalu. Awalnya, saya ogah-ogahan mencoba game ini karena telah mengkhatamkan Uncharted 4 dan The Lost Legacy. Toh, ini sekadar polesan (remastered), bukan pembuatan ulang (remake).
Tapi, ujung-ujungnya, Nathan cs berhasil memaku saya di depan televisi, seperti setiap memainkan seri Uncharted sejak jaman PS3. Bagi Anda yang tidak dekat dunia game, bayangkan menonton Indiana Jones, namun Anda yang mengendalikan karakternya. Bagi yang tahu game, Uncharted merupakan versi lain Tomb Raider. Nathan Drake sama jagonya dengan Lara Croft, juga sama-sama rupawan. Bedanya, Nathan jauh lebih humoris ketimbang Lara yang dingin.
Butuh sekitar 14 jam untuk menamatkan Uncharted 4. Jauh lebih singkat daripada saat saya memainkan Uncharted 4 pada lima tahun lalu, 20 jam. Selama itu pula saya terhibur dengan tampilan gambar yang diselingi celetukan konyol dari Nathan.
Perlu ditekankan, keterpukauan saya disebabkan rentang teknologi antara PS4, konsol saya yang lama, dan PS5. "Manjakan mata Anda, tuan-tuan," kata Nathan kepada abang dan rekannya saat memandang gunung berapi di Madagaskar. Ucapan itu seperti ditujukan langsung ke saya. Sementara, kawan yang sebelumnya memainkan Uncharted 4 di PS4 Pro--yang bisa menghasilkan gambar berkualitas 4K--menganggap peningkatan kualitas gambar di PS5 tidak berapa jauh.
Di versi PS5 ini, Uncharted hadir dengan tiga pilihan tayangan. Fidelity mode, yaitu gambar 4K dengan 30 frame per second (fps); Performace mode, resolusi 1440 pixel dengan 60 fps; terakhir, Performance Plus mode, resolusi 1080 pixel dengan 120 fps--hanya bisa didapat di televisi high end.
Di luar gambar, saya terkesan dengan kesederhanaan game ini. Masuk menu utama, langsung start game. Tidak perlu ada embel-embel soal koneksi internet, sign in untuk fitur online, dan sebagainya. Untuk mengganti judul dari Uncharted 4 ke The Lost Legacy pun cuma butuh kurang dari lima detik.
Dalam kampanye penjualannya, Sony menjanjikan sensasi "di setiap pukulan, lompatan, maupun berkendara" lewat haptic feedback, juga "tensi tali saat bergelayutan" via adaptive trigger di stik PS5. Namun, saya tidak merasakan itu. Pengecualian hanya ada di pertengahan game saat Nathan berjalan terseok-seok di tengah hujan. Permukaan tangan merasa seperti kena cipratan-cipratan air. Soal fitur sensasi di controller ini, belum ada yang mengalahkan Astro Bot, game bawaan PS5.
Apakah game ini layak Anda beli jika memiliki PS5? Pertanyaannya kembali ke Anda. Jika belum pernah memainkannya, seperti pria yang saya temui di Lippo Mall Puri tempo hari, Uncharted: Legacy of Thieves Collection menjadi game wajib. Harganya pun relatif murah, Rp 729 ribu untuk dua game--game PS5 lain lebih dari Rp 1 juta per keping.
Jika ingin lebih hemat, Anda juga bisa membeli game second PS4, lalu meng-upgrade-nya ke versi PS5. Harga game bekas Uncharted 4 dan The Lost Legacy masing-masing sekitar Rp 200 ribu di lapak-lapak online, sedangkan biaya upgrade Rp 150 ribu di PS Store.
Seberapa perlu pemain lama dan pemilik Uncharted 4 dan The Lost Legacy untuk meng-upgrade? Jika memakai pengalaman saya, pemilik PS4 versi awal, Rp 150 ribu masih layak melayang demi mendapatkan game dengan kualitas PS5. Hitung-hitung pemanasan menjelang menonton Uncharted versi layar lebar--dibintangi Tom Holland dan Mark Wahlberg--yang akan tayang di bioskop mulai 18 Februari mendatang. Bagi Anda yang tidak memiliki PS5, Sony menjanjikan akan menjual game Uncharted: Legacy of Thieves Collection ini di PC sebelum tahun berganti.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.