Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KETIKA perakit komputer berlomba-lomba mendongkrak kemampuan mesin itu—kecepatan prosesor, kapasitas penyimpanan, dan kemampuan grafis—Google malah menantang arus.
Pertengahan bulan lalu, Google membagi 60 ribu laptop yang diberi nama CR-48. Kemampuan komputer CR-48 jauh dari perkasa. Di dalamnya ”hanya” ada prosesor Intel Atom 455, dengan memori 2 gigabita dan solid state drive 16 gigabita. Laptop Google ini serba minimalis karena di dalamnya hanya tersimpan sistem operasi Google Chrome. Tanpa aplikasi. Sebab, semuanya telah disimpan di Internet.
”Sistem operasi Chrome ini memang ditujukan bagi mereka yang hidup di Internet,” kata Linus Upson, Wakil Presiden Rekayasa Google. Lewat CR-48 yang dibagi ke ribuan orang di Amerika Serikat, Google menguji Chrome. Inilah pertama kalinya Google menyingkap tabir proyek Chrome. Menurut Linus, Chrome, yang sekarang masih berstatus percobaan (beta), akan diluncurkan resmi pertengahan 2011.
Sistem operasi Chrome memang lain dari lazimnya sistem operasi seperti Microsoft Windows, Mac OS X, ataupun versi opensource Linux. ”Chrome akan menjadi alternatif ketiga,” kata Eric Schmidt, Kepala Eksekutif Google. Chrome dirancang khusus untuk ”hidup” di Internet. Tak semata berseluncur, tapi juga bekerja, mengedit video, menikmati musik, atau main game semua dilakukan di Internet.
Maka desain papan ketik CR-48 pun tak sama dengan laptop lain. Tombol-tombolnya dibuat untuk memudahkan hidup di Internet. Tombol F1 hingga F12 yang biasa ada di papan ketik laptop disingkirkan dan diganti tombol back, forward, reload, dan fullscreen. Tombol Caps Lock pun dicopot dan diganti Search. Fungsi yang selalu ada di peramban.
Selaras dengan ambisi Google, ”membunuh” aplikasi di komputer dan mengalihkan semuanya ke Internet (cloud computing), Chrome benar-benar bersih dari aplikasi. Mau mengetik dokumen? Lewat Internet, pengguna Chrome tinggal mengakses Google Docs dan bisa mengolah dokumen laiknya menggunakan OpenOffice atau Microsoft Word. Bila hendak mengubah tampilan foto, cari saja aplikasi pengolah foto berbasis web, seperti Aviary. Tak perlu susah-susah mengunduh dan menginstalnya.
File dokumen atau foto yang sudah diutak-atik pun tak lagi disimpan di komputer, tapi di ”awan” server Google. Karena semua file dan aplikasi ditaruh di server Google, tak perlu lagi komputer dengan prosesor supercepat dan kapasitas penyimpanan ekstrabesar. Yang diperlukan hanya komputer minimalis serupa CR-48 plus Chrome dan koneksi Internet super-ngebut.
Lewat Chrome, seperti yang dijanjikan Google, kita memang tak perlu pusing memikirkan keselamatan data jika komputer mendadak ngadat, diserbu virus, atau, paling sial, dicolong orang. Sebab, semua sudah ditangani Google. Anda juga tak perlu menenteng laptop ke mana-mana, karena data itu bisa diakses dari komputer Chrome siapa pun. Tinggal masukkan akun Anda di Google, maka komputer itu, termasuk tampilan layar sampai bookmark di perambannya, akan menyerupai komputer Anda.
”Ide Chrome benar-benar menyegarkan,” M.G. Siegler, Direktur Pemrograman AOL, memuji. Tapi model sistem operasi Chrome bukannya tanpa persoalan. Karena aplikasi dan juga file-nya tersimpan di ”awan”, tanpa koneksi Internet, Chrome tak berdaya. Joe Wilcox, analis teknologi lepas, juga meragukan semua aplikasi dan pekerjaan, seperti mengolah video yang ukuran file-nya sangat besar, bisa diboyong ke Internet. Richard Stallman, pendiri Yayasan Free Software, mengkritik Chrome yang dianggap mempromosikan praktek Internet yang tidak hati-hati dengan memasrahkan semua data ke tangan Google.
Sekarang Chrome masih berupa ”janin”. Tim Google pun mengakui begitu banyak bolong di sistem operasi miliknya. Karena itu, seperti kata analis teknologi Aberdeen Group, Andrew Borg, masih jauh jarak yang mesti ditempuh Chrome untuk bisa menggerus dominasi Windows. ”Dalam jangka pendek, pengaruhnya tak akan terasa,” kata Borg.
Sapto Pradityo (PCMag, PCWorld, eWeek, Betanews)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo