Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kemunculan konten manipulasi atau deepfake belakangan semakin mengkhawatirkan. Teknologi kecerdasan buatan atau AI bisa dipakai untuk membuat klip audio atau video yang tampak menyerupai seseorang dengan sangat meyakinkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain soal pencurian identitas dan penipuan, penggunaan deepfake bisa memicu disinformasi yang merugikan banyak orang. Artinya, konten palsu tidak hanya membahayakan individu, tapi juga masyarakat luas. Karena itu, penting bagi anda untuk memahami apa itu deepfake dan potensi bahayanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa itu Deepfake?
Secara umum, deepfake adalah klip audio atau video yang dihasilkan melalui teknologi kecerdasan buatan, dan terlihat benar-benar menyerupai seseorang. Teknologi ini memanfaatkan algoritma pembelajaran mendalam untuk memanipulasi atau merekayasa konten visual dan audio, sehingga menciptakan representasi palsu yang tampak nyata.
Mereka yang memakai deepfake bisa mengganti wajah seseorang dalam video dengan wajah orang lain, atau mengubah suara dalam rekaman audio. Meski awalnya dikembangkan untuk tujuan hiburan dan industri film, penggunaan AI untuk deepfake telah menyebar ke berbagai sektor dengan dengan potensi negatif.
Penggunaan deepfake sangat berbahaya karena kemungkinan pencurian identitas dan misinformasi data pribadi seseorang. Pelaku kejahatan dapat memanfaatkan teknologi ini untuk membuat video atau audio palsu yang menampilkan individu tertentu melakukan tindakan yang sebenarnya tidak pernah mereka lakukan, sehingga merusak reputasi dan kepercayaan publik.
Selain itu, deepfake dapat digunakan untuk menyebarkan informasi palsu yang dapat mempengaruhi opini publik, memicu konflik, atau bahkan mengancam keamanan nasional. Oleh karena itu, kesadaran dan pemahaman tentang teknologi ini menjadi sangat penting untuk melindungi diri Anda dan masyarakat dari dampak negatifnya.
Bahaya Deepfake di Berbagai Sektor
Dirangkum dari beberapa sumber, termasuk staysafeonline, aplikasi deepfake membawa sejumlah bahaya yang signifikan, terutama dalam sektor sosial, ekonomi, dan politik. Teknologi ini dapat digunakan untuk mengeksploitasi individu, memanipulasi pasar, dan merusak stabilitas politik melalui penyebaran informasi palsu yang tampak meyakinkan.
1. Sektor Sosial
Sebuah konten deepfake berisiko mengeksploitasi dan menyakiti orang lain. Pelaku kejahatan dapat menggunakan teknologi ini untuk mencuri identitas orang lain dan melakukan tindakan penipuan online.
Pelaku bisa membuat video atau foto tidak pantas dengan wajah seseorang, lalu menyebarkannya untuk merusak reputasi individu tersebut. Selain itu, deepfake dapat digunakan untuk memeras korban dengan ancaman penyebaran konten palsu yang merugikan
2. Sektor Ekonomi
Di sektor ekonomi, deepfake berisiko dipakai untuk memanipulasi pasar dengan menciptakan dan menyebarkan informasi palsu mengenai perusahaan tertentu. Sebagai contoh, video palsu yang menunjukkan CEO sebuah perusahaan membuat pernyataan kontroversial dapat menyebabkan penurunan harga saham dan kerugian finansial yang signifikan. Konten manipulasi juga digunakan untuk menipu investor atau pelanggan, melalui representasi palsu dari sebuah produk yang bisa merugikan konsumen.
3. Sektor Politik
Dalam dunia politik, deefpfake umumnya digunakan untuk merugikan lawan politik atau merusak kebijakan pemerintah. Pelaku dapat membuat video palsu soal pejabat publik yang membuat pernyataan kontroversial atau melakukan tindakan yang tidak pantas, sehingga mempengaruhi opini publik. Penggunaan deepfake berbahaya karena dapat mengancam stabilitas politik dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah.
Pilihan Editor: Alat Deteksi Gempa dan Tsunami BMKG di Sidrap Dicuri