Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun telah bersaing dengan banyak browser atau peramban lain, Google Chrome dapat dengan mudah mendominasi peramban web paling populer di dunia, seperti Internet Explorer, Firefox, dan Safari. Lantas, bagaimana sejarah Google Chrome hingga saat ini?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari laman Android Authority, Google Chrome memulai debutnya pada 4 September 2008 ketika Google ingin membuat browser yang lebih baik dan lebih modern. Saat itu hanya ada dua pesaing pasar massal karena Safari hanya tersedia di perangkat Apple, yakni Internet Explorer dan Firefox.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada saat itu, kondisi Internet Explorer telah digunakan secara luas, meskipun dikritik keras oleh banyak pihak. Sedangkan Firefox tampaknya memiliki kondisi lebih baik, tetapi hanya memiliki 30 persen pangsa pasar dibandingkan dengan 60 persen milik Internet Explorer.
Beberapa hari sebelum Google Chrome diluncurkan, Google merilis posting blog berjudul "A fresh take on the browser". Postingan tersebut menjelaskan bahwa mereka akan merilis browser baru ini karena yakin dapat menambah nilai bagi pengguna dan pada saat yang sama membantu mendorong inovasi di web.
Melansir laman Startup Talky, Google Chrome pertama kali dirilis sebagai peramban versi beta di Microsoft Windos dan merilisnya kembali dengan versi lebih stabil pada Microsoft Windos tiga bulan setelahnya. Namun, di sistem operasi lain, seperti MacOs dan Linux baru mengadaptasi Google Chrome pada 2010.
Google Chrome perlahan mengembangkan sesuatu yang lebih besar dan lebih baik selama bertahun-tahun. Pada 2010, Chrome telah merilis versi stabilnya di macOS dan Linux dan sepenuhnya tersedia di desktop dan pada 2012 telah bermigrasi ke Android dan iOS.
Salah satu fitur terbaik dari Google Chrome adalah inisiatif open-source. Publik dapat memiliki akses ke kode sumber browser melalui mitra sumber terbuka yang merupakan browser chromium. Google juga mengeluarkan komponen tertentu dari Firefox dan WebKit Apple untuk mengembangkannya.
Dengan semakin berkembangnya Google Chrome, Google bahkan mengembangkan seluruh sistem operasi dekstopnya, yakni ChromeOs. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Google Chrome, laptop layanan lengkap secara eksklusif menjalankan sistem operasi Google.
Menurut StatCounter, Google Chrome menyumbang hampir 64 persen dari semua penggunaan browser di semua platform saat ini. Satu-satunya peramban yang berusaha mengimbangi Chrome adalah Safari dengan hampir 15,5 persen dengan IOS-nya. Sedangkan Firefox berada di urutan ketiga dengan hanya 4,4 persen.
MUHAMMAD SYAIFULLOH