Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Superkomputer Ini Melakukan 1 Juta Triliun Operasi Per Detik

Dua tahun mendatang, saat superkomputer Aurora beroperasi, ia akan menjadi mesin terkuat di Amerika.

24 Maret 2019 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Superkomputer Aurora. Kredit: Popular Science

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Laboratorium Pemerintah Illinois, AS akan menerima hibah superkomputer tercepat di Amerika tahun 2021 mendatang dengan tingkap pemrosesan exascale.

Baca: Cina Singkirkan AS di Daftar Superkomputer Tercepat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mesin raksasa itu diberikan nama Aurora, dan akan memfasilitasi Argone National Laboratory untuk melakukan pengoperasian rumit dan menjalankan kecerdasan buatan (Artificial Inteligence, AI), dan melakukan perhitungan saintifik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa fungsi dari superkomputer ini? Dengan superkomputer, kita bisa melakukan simulasi seperti simulasi uji tabrak kendaraan, simulasi radiasi nuklir secara virtual, sehingga tidak membahayakan lingkungan.

Kemampuan Aurora sangatlah luar biasa. Mulai dari spesifikasinya, Aurora menggunakan Intel Xeon dan memori Optane.

Selain itu, superkomputer ini mampu mensimulasikan sebuah baling-baling turbin angin, sehingga bisa menghemat biaya dengan baling-baling virtual ini. Simulasi perubahan iklim pun tidak luput dari kemampuan komputer serba bisa ini. “Tidak semua simulasi dilakukan secara fisik, perubahan iklim adalah contohnya.” Ujar Steve Scott, Chief Technical Officer Cray Inc., salah satu pengembang Aurora.

Berikut ini kemampuan-kemampuan Aurora dalam angka:

Nomor Satu

Dua tahun mendatang, saat Aurora beroperasi, ia akan menjadi mesin terkuat di Amerika. “Aurora diciptakan untuk menjadi komputer terkuat di Amerika,” ujar Alan Gara, pengembang chip Intel yang tergabung dalam proyek ini. Mungkin tidak hanya di Amerika, saat ini Tiongkok menjadi negara dengan Super-komputer tercepat di dunia. Kemudian, per 2017, Swiss dan Jepang mengikuti Tiongkok pada urutan kedua dan ketiga. “Terjadi perlombaan di mana ketiga negara saling mendahului dalam membangun superkomputer terkuat – secara tidak langsung ini adalah kompetisi sehat yang menarik,” Gara mengatakan.

Satu Juta Triliun

Aurora mampu melakukan satu juta triliun (quintrilion) perhitungan dalam satu detik. Jika ditulis maka angkanya seperti ini, 1,000,000,000,000,000,000 dan memiliki perhitungan berbeda dengan komputer lainnya, karena satuan ukuran yang digunakan adalah Floating Point Operation per Second (FLOPS), sebuah ukuran bilangan rumit untuk ditampilkan oleh Super-komputer dalam bentuk grafis.

Perhitungan tersebut membuat Aurora dijuluki exaflop machine. Karena mampu menyelesaikan triliunan perhitungan per detik. Saat ini, kecepatan superkomputer mencapai 1 petaflops (seribu giga per detik). Sebuah mesin bernama Summit, yang dimiliki Oak Ridge Library, mampu melakukan 200 petaflops (200 ribu giga) per detik – Aurora diyakini melebihi itu dengan chip yang lebih ramping dari tahun 90’an.

Setara 1 Miliar Laptop

Jika sebuah laptop melakukan 1 miliar perhitungan, maka Aurora menggandakan perhitungan tersebut. “Ini sangat fenomenal,” Gara menambahkan. Aurora akan lebih efisien dari seribu laptop karena ia terhubung satu sama lain. Sistem pendingin Aurora pun unik, yaitu berpendingin cairan. “Inilah yang membedakan Aurora dengan komputer lain.”

200 kabinet

Superkomputer bukanlah satu buah komputer yang kita ketahui. Ia berbentuk kabinet yang berisi perangkat keras tersebut. Aurora terdiri dari 200 kabinet berdimensi panjang 1,5 meter (5 kaki), lebar 1,2 meter (4 kaki) dan tinggi 2,1 meter (7 kaki). Satu set superkomputer membutuhkan ruang seluas 600 meter persegi (594 kaki persegi), atau setara satu lapangan basket. Karena sangat panas, dengan pendingin cairan, Aurora bisa optimal dengan tenaga 250 kilowatt.

Setiap jaringan dalam superkomputer terkoneksi dengan serat optik yang menghubungkan 64 soket, yang memungkinkan arus data bergerak dalam kecepatan 200 giga per detik. Setara dengan satu kabel serat optik berkecepatan 200 ribu megabit per detik, atau 5 mbps film Netflix berkualitas HD atau 25 mbps berkualitas 4K.

"Setiap node terhubung dengan tiga portal dari setiap switch," ujar Scot dari Cray. Intinya, teraflops, petaflops, dan exaflops adalah istilah yang digunakan peneliti untuk mengukur kemampuan sebuah superkomputer.

PANJI MOULANA | POPULAR SCIENCE | CNET

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus