Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi pesan Telegram meluncurkan fitur verifikasi baru. Pembaruan ini memperkenalkan sistem verifikasi pihak ketiga untuk layanan terverifikasi memberikan ikon akun dan percakapan pengguna. Sistem ini dirancang untuk memperkuat lapisan autentikasi yang sudah ada, sekaligus mencegah penyebaran penipuan dan informasi palsu di Telegram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fitur Verifikasi Telegram
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Telegram memberi layanan pihak ketiga yang telah terverifikasi untuk memberikan tanda verifikasi akun dan percakapan. Ini berbeda dari verifikasi standar yang diberikan kepada tokoh publik dan organisasi oleh Telegram yang biasanya berupa centang biru.
Akun atau percakapan yang diverifikasi oleh pihak ketiga akan menampilkan logo unik yang terletak di sebelah nama akun tersebut. Untuk dapat melakukan verifikasi, layanan pihak ketiga harus terlebih dahulu diverifikasi oleh Telegram dan mengajukan permohonan untuk menjadi penyedia verifikasi.
Menurut The Research Online, Telegram ingin mengurangi kemungkinan penipuan dan penyebaran informasi palsu. Fitur ini juga memberikan transparansi, karena pengguna bisa mengetahui layanan pihak ketiga mana yang melakukan verifikasi serta alasan di balik tindakan tersebut.
Keuntungan dari sistem ini memberikan banyak kontrol kepada pengguna untuk memverifikasi akun atau percakapan. Jika pengguna ragu tentang keaslian akun tertentu, mereka membuka profil akun tersebut dan melihat informasi lebih lanjut mengenai proses verifikasi yang telah dilakukan.
Dengan adanya fitur ini, pengguna bisa lebih mudah mengenali akun resmi dari pemerintah, organisasi, bisnis, atau sumber berita yang tepercaya. Hal ini tidak hanya meningkatkan keamanan pengguna, tetapi juga memperkuat kepercayaan dalam interaksi di platform.
Telegram menekankan bahwa hanya layanan yang telah terverifikasi oleh Telegram dan menggunakan API Bot Telegram yang melakukan verifikasi.
Telegram meningkatkan kebijakan privasinya setelah CEO Pavel Durov ditangkap oleh pihak berwenang Prancis karena masalah terkait keamanan platform.Telegram yang telah mencapai target profit berpeluang meningkatkan fitur keamanan dan pengalaman pengguna
Pilihan Editor: 5 Fitur Telegram yang Tak Ada di Whatsapp