Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Hubungan Publik Asia Tenggara dari Google, Ryan Rahardjo, memberikan tips sederhana dalam menggunakan WiFi umum dan bagaimana menjaga keamanan dan privasi di internet. Menurutnya, hal itu penting diketahui seluruh masyarakat pengguna internet, termasuk para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Untuk penggunaan WiFi umum, Ryan mengatakan ada beberapa hal sederhana yang perlu dilakukan. “Yang paling utama adalah menggunakan sambungan WiFi yang aman dengan kata sandi atau enkripsi,” ujar dia dalam acara virtual Keamanan Siber untuk UMKM, Selasa, 26 Oktober 2021.O,
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Para pengguna internet juga disarankan agar menonaktifkan fungsi berbagi file dan penemuan jaringan. Selain itu, jangan memasukkan informasi kartu identitas pribadi atau kartu pembayaran ke situs, dan disarankan jangan mengakses online banking atau belanja online. “Cobalah untuk tidak mengunduh atau menginstal software sembarangan,” katanya lagi.
Sementara, untuk keamanan dan privasi di internet, para pengguna perlu memiliki pikiran yang waspada. Menjaga agar tanda pengenal pribadi tetap aman, mendeteksi dan menghindari barang palsu, dan jangan memberitahukan hari ulang tahun kepada penelepon tak dikenal untuk memenangkan hadiah.
“Ini sering sekali terjadi, biasanya penjualan online dengan modus diskon besar, ternyata barangnya palsu, bahkan banyak juga yang tidak sampai barangnya,” tutur Ryan.
Demi keamanan, Ryan juga menyarankan agar selalu melakukan pembaruan software pada perangkat pengguna. Tambahkan perlindungan ekstra ke laptop dan perangkat lainnya dengan software antivirus.
Menurutnya, sudah banyak software antivirus gratis yang bisa dimanfaatkan untuk menghapus virus dari perangkat yang terinfeksi, memblokir virus dan malware, serta membuat scan secara rutin. Selain itu, Google memiliki beberapa alat untuk membantu mengamankan privasi pengguna.
“Kami memiliki alat, seperti untuk pengelolaan kata sandi, verifikasi dua langkah sebagai lapisan keamanan tambahan, dan pemeriksaan keamanan dan privasi,” ujar Ryan sambil menambahkan ada juga aplikasi Family Link untuk keluarga dan fitur pemblokir pop-up.
Tips lainnya adalah bagaimana mengetahui jika seseorang kena retas. Ada beberapa ciri yang disebutkan Ryan, di antaranya adalah menyadari ada uang yang hilang, banyak pesan mencurigakan dan berbahaya, toolbar dan add-on browser yang tidak diinginkan.
Ciri lainnya, banyaknya pop-up atau software yang tidak diinstal, serta orang lain melihat pengguna mengirim postingan aneh atau permintaan yang sebetulnya tidak pernah dikirim.
Jika mendapati ciri tersebut, pengguna disarankan agar tidak gegabah, segera putuskan sambungan perangkat dari kabel Wi-Fi/ethernet, lalu pindai perangkat dan hapus semua virus. Jika disusupi atau tidak yakin, segera ubah kata sandi, dan hubungi bank jika data keuangan terancam disusupi. “Yang penting tetap tenang.”
Baca:
Tips Teknologi: Mengaktifkan Panggilan WiFi di Ponsel Android dan iPhone
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.