Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penumpang di sejumlah stasiun kereta tersibuk di Inggris terpapar pesan bernada Islamofobia akibat pelanggaran keamanan siber yang mengganggu layanan WiFi publik, kata para pejabat pada Kamis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesan-pesan tersebut, yang muncul di halaman login WiFi publik pada Rabu malam, berisi konten Islamofobia dan merujuk pada serangan teror di Inggris, sehingga memicu kekhawatiran di kalangan penumpang yang mencoba mengakses layanan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Network Rail dengan cepat menangguhkan akses WiFi di 19 stasiun yang terdampak secara nasional, termasuk beberapa stasiun utama – Manchester Piccadilly, Birmingham New Street, serta 11 stasiun besar di seluruh London, kecuali St. Pancras.
“Kami menerima laporan sekitar pukul 17.03 kemarin mengenai serangan siber yang menampilkan pesan Islamofobia di beberapa layanan Network Rail Wi-Fi,” kata Polisi Transportasi Inggris.
”Polisi Transportasi Inggris (BTP) mengonfirmasi bahwa mereka menerima laporan tentang serangan tersebut pada Rabu sore. Seorang juru bicara mengatakan bahwa BTP bekerja sama dengan Network Rail untuk menyelidiki pelanggaran tersebut.
Menurut Network Rail, layanan WiFi publik, yang disediakan oleh kontraktor pihak ketiga beroperasi secara independen dan tidak mengumpulkan data pribadi.
Seorang juru bicara menyebutkan bahwa pelanggaran tersebut segera ditangani dan saat ini sedang dalam penyelidikan.
“Tadi malam, WiFi publik di 19 stasiun yang dikelola Network Rail mengalami insiden keamanan siber dan langsung dinonaktifkan,” kata juru bicara tersebut. “Setelah pemeriksaan keamanan terakhir kami selesai, kami berharap layanan akan dipulihkan sebelum akhir pekan.
Ketegangan di Inggris berkobar selama musim panas dengan gelombang kerusuhan anti-Muslim di seluruh negeri setelah pembunuhan tiga anak perempuan, sebuah serangan yang pada awalnya dituduhkan pada seorang migran Muslim menyusul informasi yang salah di internet.
Polisi mengatakan mereka bekerja sama dengan Network Rail untuk menyelidiki insiden keamanan siber Islamofobia "dengan cepat".
REUTERS | ANADOLU