Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

WNI Dipaksa Jadi Pekerja Online Scammer di Manila, Kenali Ciri dan Jenis Kejahatan Scam

Online scammer adalah jenis penipuan online yang bisanya dilakukan dengan modus-modus tertentu. Cek untuk tau jenis dan cirinya.

17 Februari 2025 | 09.30 WIB

Waspada! Berikut ini deretan file APK penipuan yang sering kali dikirimkan ke nomor WhatsApp pada 2024. Jangan klik link sembarangan. Foto: Canva
Perbesar
Waspada! Berikut ini deretan file APK penipuan yang sering kali dikirimkan ke nomor WhatsApp pada 2024. Jangan klik link sembarangan. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Penipuan online semakin marak terjadi di zaman sekarang. Kasus terkait dengan 30 Warga Negara Indonesia (WNI) korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Manila, Filipina dipaksa menjadi pekerja online scammer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Melansir website resmi Kementerian Keuangan, scammer adalah orang yang melakukan upaya penipuan. Biasanya dilakukan secara individu, berkelompok, atau perusahaan melalui internet dengan berkedok penjualan suatu produk, penipuan pinjaman, penawaran hadiah, kerja sama yang menjanjikan, dan lain sebagainya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Lebih lanjut, hampir setiap aspek kehidupan manusia saat ini membutuhkan peran internet. Seiring perkembangan teknologi, taktik penipuan yang dilakukan sekelompok pencoleng seperti online scams atau penipuan online menjadi berkembang juga.

Pelaku online scammer biasanya menjalankan aksinya dengan mengirimkan surel atau link kepada korban. Isi dari surel yang dikirim paling banyak ancaman dan gertakan, agar korban menjadi takut. 

Melansir Psychology Today menyebut pelaku penipuan online menggunakan psikologi ketakutan sebagai alat untuk mengarahkan proses neurologis target. Mereka membuat korban menjadi takut, tujuannya untuk menciptakan respon melawan atau lari dalam diri pembaca atau korban.

Penipu akan menawarkan hukuman atau hadiah agar korban mematuhi instruksi yang diberikan. Kenyataan sebenarnya, penipu sebenarnya tidak tau mengenai informasi pribadi kita. Mereka hanya berharap nomor yang dihubungi menjawab, baru kemudian mereka mulai menggali untuk mendapatkan informasi pribadi.

Lantas, seperti apa ciri-ciri maupun jenis dari online scammer itu sebenarnya? Berikut ulasannya.

Online scammer mungkin sudah memberikan semua ide kreatif untuk menjebak korbannya. Pelaku kejahatanan siber ini melakukan segala cara untuk dapat menipu. Misalnya melalui link, atau foto tetapi keterangannya aplikasi.

1. Mendapat uang secara tiba-tiba

Ciri ini biasanya yang paling umum terjadi. Korban akan mendapatkan pesan bahwa mereka menerima uang karena memenangkan sebuah perlombaan. 

Jika Anda menjadi korbannya, jangan pernah memberikan rincian apapun yang terkait informasi pribadi. Mulai dari informasi perbankan, kecuali kalau kita duluan yang menelpon. Hapus email dan SMS dan tutup teleponnya jika mendapatkan pesan tersebut.

2. Lembaga amal

Jenis penipuan selanjutnya meyakinkan korban bahwa pelaku berasal dari lembaga amal sungguhan. Setelah itu, mereka meminta sumbangan atau rincian bank. 

Jika berada di dalam keadaan seperti ini, atau mendapatkan pesan yang berkaitan dengan ini, Anda jangan menanggapi dengan serius. Cek terlebih dahulu, mulai dari detail kontak, dan sebagainya. Pastikan mereka benar-benar dari lembaga amal sesungguhnya, sebelum mengirimkan dana atau memberikan rincian informasi pribadi.

Sementara itu, laman resmi Kementerian Keuangan mencatat, ada empat jenis scam. Phishing, Catfishing, Auction Fraud, dan Donation Scam.

Phising adalah bentuk kejahatan online yang dilakukan dengan mengelabui dan memanfaatkan informasi pribadi melalui tautan yang dikirimkan. Sedangkan catfishing adalah kejahatan digital yang dilakukan dengan menggunakan identitas pribadi sebagai teman atau kerabat dekat untuk menipu korban.

Auction fraud adalah bentuk scam dengan modus website lelang palsu. Pelaku berpura-pura menjual barang di website tersebut yang sebenarnya tidak ada. Kemudian, terakhir donation scam. Ini jenis penipuan dalam bentuk donasi. 

Online scammer menjadi berkembang biak, setelah kemajuan teknologi. Penipuan secara digital yang paling sering dijumpai adalah berupa link atau telpon spam dari nomor yang tidak dikenal. Oleh karena itu, penting untuk tetap waspada dan tidak langsung menerima telpon atau pesan dari seseorang yang tidak kita kenal.

Linda Lestari ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus