Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Zoom mengubah namanya dari Zoom Video Communications Inc. menjadi hanya Zoom Communications Inc. Dalam sebuah unggahannya di blog perusahaan, CEO Zoom Communications Eric Yuan menulis bahwa Zoom kini sebuah platform kerja AI pertama untuk koneksi antar-manusia yang membagikan solusi-solusi kerja hibrida yang modern.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zoom juga mengumumkan perubahan nama tersebut lewat akun miliknya di media sosial X. "Kenapa berubah? Zoom kini jauh lebih dari sekadar video meetings," cuitnya pada Selasa pagi, 26 November 2024, Waktu Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
The Verge menilai perubahan itu membingungkan jika dibandingkan dengan kemunculannya pada 2020. Saat itu produk Zoom Meetings yang klasik lekat sebagai konferensi video dan populer seiring perusahaan-perusahaan dipaksa bertransisi ke sistem work from home karena pandemi Covid-19.
Tapi, sekarang, perusahaan tak ingin lagi dikenal sebagai video seiring para pekerja telah kembali ke kantor dan tempat kerjanya masing-masing. Juga, setelah kompetitor yang lebih besar yakni Google Meet, Microsoft Teams, dan Slack menawarkan video sebagai sebuah fitur dari ruang kerja eksklusif untuk para pekerja yang telah dibayar oleh perusahaannya.
Pada akhir 2020, pendapatan year-on-year Zoom tercatat berlipat empat. Tapi, per awal 2022, proyeksinya berubah. Hal ini sesuai analisis bahwa mereka yang mendapat keuntungan dari bekerja dari rumah, seperti Netflix, Facebook, Zoom, Peloton, seluruhnya akan terjun bebas. Buat Zoom dan Peloton tak butuh lama untuk mereka masuk ke pembuktian dari analisis itu.
Zoom telah mencoba melawan tren negatif untuknya tersebut dengan meluncurkan lebih banyak communication tool yang komprehensif, dimulai dari Zoom Team Chat. Terkini, Zoom menawarkan solusi Zoom Workplace versinya sendiri dengan gaya produktivitas aplikasi milik Google dan juga Microsoft.
Tentang Zoom Workplace tersebut, Eric Yuan pernah menyatakan pentingnya bagi mereka untuk membuat otomatis kerja-kerja menggunakan AI. Dia menunjuk kesibukan menghabiskan banyak waktu untuk menelepon, rapat, mengirim email, menghapus spam, dan membalas pesan teks.
Zoom 2.0 yang ditenagai AI diluncurkan pada Oktober lalu dengan tools asistensi dan peringkasan yang diklaim lebih baik. Pembaruan disebutnya akan mentranslasi ke dalam sebuah platform yang sepenuhnya bisa dikustomisasi, "Dilengkapi dengan knowledge dari institusi Anda, membebaskan pekerjaan setara sehari penuh dan memungkinan Anda untuk bekerja hanya empat hari sepekan."