Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Muhammadiyah Tarik Dananya dari Bank Syariah Indonesia, Ini Profil Direktur Utama BSI Hery Gunardi

PP Muhammadiyah menarik dananya dari Bank Syariah Indonesia yang dipimpin Direktur Utama Hery Gunardi. Ini profil Dirut BSI.

10 Juni 2024 | 18.35 WIB

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi berpose dalam sesi foto usai penandatanganan akta penggabungan tiga bank syariah milik Himbara di Jakarta, Rabu 16 Desember 2020. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi berpose dalam sesi foto usai penandatanganan akta penggabungan tiga bank syariah milik Himbara di Jakarta, Rabu 16 Desember 2020. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan PP Muhammadiyah untuk mengalihkan dananya dari Bank Syariah Indonesia atau BSI terjadi usai konsolidasi keuangan pada 26 Mei 2024 di Yogyakarta. Keputusan ini terungkap melalui memo dari Muhammadiyah bernomor 320/I.0/A/2024 tentang konsolidasi dana. 

“Dengan ini kami minta dilakukan rasionalisasi dana simpanan dan pembiayaan di BSI dengan pengalihan ke Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, bank-bank syariah daerah, dan bank-bank lain yang selama ini bekerja sama baik dengan Muhammadiyah,” tulis memo tersebut.

Terkait keputusan ini, BSI memberikan tanggapan melalui Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar. Ia menyebut perseroan berkomitmen untuk selalu melayani dan mengembangkan ekonomi umat, seperti melalui upaya kolaborasi dengan mitra strategis dan seluruh stakeholder. Komitmen ini paling utama dilakukan sebagai upaya mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Kami berupaya menjadi bank yang modern serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah,” kata Wisnu, pada 5 Juni 2024.

Profil Hery Gunardi

BSI yang dibentuk pada 2021 langsung mengangkat Hery Gunardi sebagai direktur utama pertamanya. Hery lahir pada 26 Juni 1962 di Bengkulu. Ia menyelesaikan pendidikan tinggi Sarjana di bidang Administrasi Niaga, Universitas 17 Agustus 1945 pada 1987. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di magister bidang Finance and Accounting, University of Oregon USA pada 1991. Selanjutnya, ia menempuh program doktoral di Manajemen Bisnis, Universitas Padjadjaran pada 2021.

Mengacu laman yarsi.ac.id, Hery mengungkapkan keinginannya membuat bank syariah pelat merah pertama di Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki hampir 87 persen masyarakat beragama Islam. Kondisi ini menjadi potensi pasar bagi pertumbuhan perekonomian dan keuangan syariah.

Hery sudah berkecimpung dalam dunia perbankan sejak 1991 yang memulai karier di Bapindo. Dikutip ir.bankbsi.co.id, ia menduduki posisi EVP Coordinator Consumer Finance, Senior Executive Vice President PT Bank Mandiri Tbk pada 2013. Selama rentang waktu 2013-2020, ia menduduki jabatan sebagai kepala direktur di Bank Mandiri, yaitu Direktur Consumer dan Retail Transaction (2019-2020), Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan (2018-2019), Direktur Distributions (2016-2018), dan Direktur Consumer Banking (2015-2016). 

Lalu, pada 2020, Hery diangkat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri. Setelah itu, pada 2020-2021, ia ditunjuk menjadi Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (BSM). Barulah, pada 2021 sampai sekarang, ia menjadi Direktur Utama BSI.

Selama berkarier, Hery mengaku, dirinya ahli dalam proses merger. Ia pernah mendapat tugas khusus mengawal proses merger tiga bank syariah milik BUMN sejak Maret 2020, yaitu BSM, BRI Syariah Indonesia (BRIS), dan BNI Syariah (BNIS). Penggabungan tiga bank syariah ini terlahir sebagai BSI. 

Selama memimpin BSI, Hery selalu memastikan dana nasabah tetap aman seiring perbaikan yang terus dilakukan. Hery juga pun mengimbau kepada nasabah untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan BSI.

RACHEL FARAHDIBA R  | ANNISA FEBIOLA | GERIN RIO

Pilihan Editor: Concentration Risk Jadi Alasan PP Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI, Apa Artinya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus