Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Ada Gudang Garam di Bandara Kediri yang Beroperasi 2023, berapa Nilai Investasinya?

Diperkirakan beroperasi pada 2023, Gudang Garam tampik dugaan bahwa pembangunan Bandara Kediri merupakan exit strategy bagi perusahaan.

21 September 2022 | 06.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bandar Udara alias Bandara Dhoho atau yang lebih dikenal dengan nama Bandara Kediri diprediksi akan segera beroperasi pada tahun 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kehadiran bandara ini akan menambah opsi transportasi jalur udara bagi masyarakat Provinsi Jawa Timur. Sebelumnya, Provinsi Jatim juga telah memiliki beberapa bandara besar, seperti Bandara Juanda di Surabaya dan Bandara Banyuwangi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keterlibatan Gudang Garam sebagai Perusahaan Swasta

Dikutip dari Antara, penandatanganan proyek Bandara Kediri antara Kementerian Perhubungan dan PT Suryo Dhoho Investama berlangsung pada Rabu, 7 September 2022.

Perlu diketahui bahwa PT Suryo Dhoho Investama sebenarnya merupakan anak perusahaan dari raksasa bisnis tembakau Gudang Garam. Dalam hal ini, PT Suryo Dhoho Investama merupakan pihak pengusul atau pemrakarsa pembangunan Bandara Dhoho di Kediri.

Hal ini ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagaimana dikutip oleh Antara bahwa pembangunan Bandara Dhoho merupakan bentuk kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha atau KPBU yang diinisiasi oleh pihak swasta, bukan pemerintah.

Terkait keterlibatan Gudang Garam dalam proyek pembangunan Bandara Dhoho, Tempo melaporkan bahwa Heru Budiman selaku Direktur Gudang Garam menegaskan bahwa pembangunan bandara ini bukan merupakan exit strategy bagi perseroan raksasa di industri rokok tersebut.

Apabila merujuk laman Investopedia, exit strategy merupakan langkah perusahaan untuk beralih dari situasi atau capaian terkini guna mengurangi kegagalan pada suatu sektor dan melebarkan sayap kepada sektor lain. 

Dugaan itu ditampik Heru Budiman. "Proyek bandara itu (Bandara Dhoho, Kediri) punya tujuan. Tentunya kami mengharapkan profit, tetapi lebih banyak tujuannya menyediakan bandara untuk Kediri sehingga penduduk bisa mendapatkan manfaatnya yang jangka panjang, Gudang Garam juga bisa menikmati," kata Heru pada hari Jumat, 16 September 2022.

Nilai Investasi Bandara Dhoho yang Fantastis

Sebab pembangunan bandara merupakan proyek besar, Bandara Kediri pun direncanakan dibangun melalui tiga tahap dengan total investasi mencapai Rp 10,8 triliun.

Merujuk laporan Kementerian Perhubungan yang dikutip oleh Tempo, total investasi tersebut terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Rp 6,6 triliun pada pembangunan Tahap I, Rp 1,2 triliun pada Tahap II, dan Rp 3 triliun pada tahap III.

Walaupun dibangun secara bertahap, Bandara Kediri diproyeksikan tetap akan melayani penumpang sejak proses pembangunan Tahap I. Pada tahap tersebut, bandara ini diprediksi akan menampung 1,5 juta penumpang setiap tahunnya.

Kemudian, pada pembangunan Tahap II, Bandara Kediri diperkirakan mampu menampung sampai 4,5 juta penumpang per tahun dan meningkat menjadi 10 juta penumpang per tahun pada proses pembangunan Tahap III. 

Dengan perencanaan dan proyeksi tersebut, Bandara Kediri diprediksi sudah dapat beroperasi dan membuka jasa layanan penerbangan pada 2023.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus