Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berita Tempo Plus

Bersatunya Dua Kereta Ibu Kota

PT KCI berencana mengawinkan jaringan Kereta Bandara Soekarno-Hatta dengan jaringan KRL komuter. 

4 Maret 2023 | 00.00 WIB

Kereta bandara Soekarno-Hatta yang dioperasikan PT Railink di Stasiun Bandara Sukarno-Hatta, Tanggerang , Banten, 2017. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Kereta bandara Soekarno-Hatta yang dioperasikan PT Railink di Stasiun Bandara Sukarno-Hatta, Tanggerang , Banten, 2017. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • PT KCI mengakuisisi Kereta Bandara Soekarno-Hatta.

  • Layanan Kereta Bandara akan digabung dengan KRL Jabodetabek.

  • PT Railink akan berfokus mengelola sepur bandara di Medan dan Yogyakarta.

JAKARTA – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) berencana menggabungkan jaringan kereta rel listrik Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (KRL Jabodetabek) dengan layanan Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta yang baru diakuisisi dari PT Railink. 

Sekretaris Perusahaan KCI, Anne Purba, mengatakan peralihan layanan di antara dua anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI ini masih dirampungkan secara bertahap. Manajemen KCI memiliki waktu masimal 60 hari sejak pengukuhan dokumen alih kelola pada 30 Desember 2022 untuk merekonsiliasi dan memeriksa kemampuan aset.

"Kami pelajari dulu peluang pengembangan KA Bandara ke jalur komuter tanpa mengganggu layanan reguler masing-masing," ujar Anne saat ditemui Tempo, kemarin.

Dengan 10 rangkaian, KA Bandara Soekarno-Hatta melayani 40 perjalanan per hari sejak diluncurkan menjelang akhir 2018. Jaringan sepur bandara ini dapat dijangkau dari beberapa stasiun, dari Stasiun Manggarai di Jakarta Selatan, Stasiun Sudirman Baru alias BNI City di Jakarta Pusat, Stasiun Duri di Jakarta Barat, serta Stasiun Batu Ceper di Kota Tangerang. Durasi perjalanan sejauh 37,7 kilometer dari Manggarai ke Bandara Soekarno-Hatta bisa ditempuh kurang dari 1 jam.

Menurut Anne, koneksi kereta penyokong bandara utama di Indonesia itu masih bisa diperluas. Untuk mendongkrak jumlah penggunanya, KCI akan membuka peluang kemitraan dengan operator bus dan penyedia angkutan darat lainnya. "Karakter penumpang KRL yang umumnya pekerja berbeda dengan pengguna kereta bandara," tuturnya. "Butuh perlakuan tertentu, misalnya dukungan untuk barang bawaan yang tentu lebih banyak."

Anne memastikan belum ada perubahan jadwal dan tarif KA Bandara Soekarno-Hatta dalam waktu dekat. Ongkos perjalanan dari tiga stasiun di Jakarta masih Rp 70 ribu. Adapun tiket keberangkatan dari Batu Ceper dipatok Rp 25-35 ribu, tergantung kelas kursinya. Meski begitu, tim komersial tetap mempelajari peluang rekayasa tarif. Berbeda dengan ongkos tiket KRL Jabodebek yang masih disubsidi Kementerian Perhubungan, tarif kereta bandara bersifat komersial. "Soal bisa ikut disubsidi atau tidak, masih kami pelajari regulasinya."

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran), Deddy Herlambang, mengatakan, pada 2019, tingkat keterisian KA Bandara Soekarno-Hatta hanya mencapai 36 persen dari kapasitas harian optimal 43 ribu penumpang. Kinerjanya kalah jauh oleh sepur bandara pertama, yakni KA Bandara Kualanamu di Sumatera Utara, yang level okupansinya sudah menembus 60 persen.

"Sebelum pandemi Covid-19 saja tingkat keterisiannya tak sampai separuh. Untung armadanya tidak ditambah," kata Deddy, kemarin.

Dari hasil pemeriksaan tim komersial KCI yang diperoleh Tempo, tingkat keterisian KA Bandara Soekarno-Hatta tercatat meningkat secara bulanan. Moda itu mengangkut 120.070 penumpang pada Januari 2023, dengan rata-rata 3.973 penumpang per hari. Sedangkan volume pada bulan berikutnya menjadi 114.116 orang, dengan rata-rata 4.076 pengguna per hari.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus