Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Ekonomi
Kesempatan dalam Kesempitan

Berita Tempo Plus

Peluang Komoditas Tambang di Tengah Perang Dagang

Perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina memicu harga komoditas tambang turun. Bagaimana dampaknya terhadap Indonesia?

22 April 2025 | 12.00 WIB

Kapal tongkang bermuatan batu bara menyusuri Sungai Batanghari di Jambi, 10 April 2025. Antara/Wahdi Septiawan
Perbesar
Kapal tongkang bermuatan batu bara menyusuri Sungai Batanghari di Jambi, 10 April 2025. Antara/Wahdi Septiawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Ketidakpastian global akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina turut berdampak pada pergerakan harga komoditas mineral dan batu bara atau minerba.

  • Ketika ekonomi melambat, permintaan terhadap bahan baku produksi ataupun energi akan ikut menurun.

  • Ketegangan Amerika-Cina dapat menyebabkan pergeseran rute dan volume perdagangan, yang memaksa Indonesia bersaing lebih ketat dengan produsen lain.

KETIDAKPASTIAN global akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina turut berdampak pada pergerakan harga komoditas mineral dan batu bara atau minerba. Indonesia Mining Association (IMA) mengungkapkan harga batu bara turun tajam dalam satu pekan terakhir.

Harga batu bara per 17 April 2025 tercatat sebesar US$ 97,05 per ton atau turun sekitar 2 persen dibanding pada pekan sebelumnya. Direktur Eksekutif IMA Hendra Sinadia menjelaskan bahwa penurunan ini merupakan respons pasar terhadap pengumuman tarif baru yang dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam eskalasi terbaru perang dagang dengan Cina.

Hendra menilai ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina menciptakan ketidakpastian di pasar komoditas global. Trump mengumumkan kenaikan tarif impor baru terhadap Cina yang kini menyentuh 245 persen. 

Tidak hanya batu bara, harga komoditas lain pun melemah. Di antaranya harga nikel yang turun dari US$ 16.126,33 per ton metrik kering (dmt) pada April 2025 periode pertama menjadi US$ 15.539,69 per dmt pada periode kedua. Harga tembaga juga jatuh dari US$ 9.763,87 per dmt ke US$ 9.525,19 per dmt.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus