Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division (JNTRD) memastikan jalan tol dan rest area siap beroperasi saat mudik lebaran tahun ini. Silfana N. Pangaribuan selaku PGS Senior General Manager Regional Nusantara mengatakan, pihaknya akan mengoptimalisasi sejumlah fasilitas selama arus mudik tahun ini di ruas tol luar Pulau Jawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Langkah tersebut untuk mengantisipasi lonjakan lalu lintas menjelang lebaran. “Kami melakukan beberapa antisipasi seperti optimalisasi gardu operasi, memanfaatkan gardu reversible, mengoptimalkan penggunaan mobile reader untuk mempercepat transaksi di gerbang tol,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin, 25 April 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, kata Silfana, pihaknya menambah petugas layanan transaksi di gerbang tol serta antisipasi rekayasa lalu lintas jika dibutuhkan sesuai dengan arahan Polri. Jasa Marga bersama anak perusahaannya di bawah Regional Nusantara akan melakukan berbagai antisipasi, dari operasi, transaksi, pemeliharaan, sampai rest area di semua lokasi.
Sesuai arahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jasa Marga melakukan pembatasan kegiatan konstruksi sepanjang tol selambat-lambatnya H-10 lebaran. Hal ini untuk memastikan monitoring berkala agar seluruh jalur tol bisa dimanfaatkan pengguna jalan dengan maksimal.
“Kami mengimbau pengguna jalan untuk menghindari perjalanan pada waktu puncak arus mudik Lebaran 2022 (1 Mei 2022), antisipasi perjalanan sebelum memasuki jalan, pastikan kecukupan saldo uang elektronik dengan mempertimbangkan tarif jarak terjauh agar perjalanan anda tidak terhambat karena harus melakukan top up di Gerbang Tol. Untuk keselamatan, harap mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas serta istirahat jika lelah berkendara,” tuturnya.
Jasa Marga memprediksi kenaikan volume lalu lintas pada seluruh ruas tol di luar pulau Jawa, yaitu Ruas Tol Belawan-Medan-Tj. Morawa (Belmera) dan Ruas Tol Medan-Kualananamu-Tebing Tinggi (MKTT). Lalu Ruas Tol Balikpapan-Samarinda, Ruas Tol Manado-Bitung dan Ruas Tol Bali Mandara.
Peningkatan akan terjadi di GT Tebing Tinggi Ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi pada periode H-7 sampai dengan H-2 Lebaran 2022 (25 April s.d. 3 Mei 2022). Diprediksi total kendaraan yang melintas sebanyak 143 ribu kendaraan akan keluar melalui Gerbang Tol (GT) Tebing Tinggi, atau meningkat sebesar 64.6 persen dibandingkan periode normal di November 2021 sebesar 87 ribu kendaraan.
Sedangkan GT Amplas Ruas Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa, diprediksi kendaraan yang melintas sebanyak 158 ribu kendaraan akan masuk melalui GT Amplas atau menurun sebesar 0,5 persen dibandingkan periode normal November 2021 sebesar 159 ribu. Keadaan ini terjadi dikarenakan pada saat akhir pekan atau hari libur kecenderungan volume lalu lintas pada Ruas Belmera mengalami penurunan.
Lalu Ruas Tol lainnya pada periode tanggal yang sama (H-7 sampai dengan H-2 Lebaran) juga diprediksi terjadi peningkatan lalu lintas. Untuk Ruas Tol Balikpapan-Samarinda diprediksi sebanyak 84 ribu kendaraan melintas atau meningkat sebesar 28 persen dari lalu lintas normal sebesar 66 ribu kendaraan.
Ruas Tol Manado-Bitung diprediksi sebanyak 62 ribu kendaraan melintas atau meningkat sebesar 25,6 persen dari lalu lintas normal sebesar 49 ribu kendaraan, sedangkan untuk Ruas Tol Bali Mandara diprediksi sebanyak 143 ribu kendaraan melintas atau meningkat 6,2 persen dari lalu lintas normal sebesar 135 ribu kendaraan.
Pada rest area, Jasa Marga mengantisipasi lonjakan pengunjung dengan menerapkan zonasi alur pengunjung untuk menghindari antrean kendaraan dan penumpukan parkir di satu titik. Waktu kunjungan pun dibatasi tidak lebih dari 30 menit.
Lalu ada penambahan fasilitas toilet, tenant top up uang elektronik, posko kesehatan dan keamanan, serta memastikan ketersediaan air bersih. Lalu berkoordinasi juga dengan pihak terkait untuk memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), serta menyediakan BBM modular pada rest area yang belum punya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) seperti di rest area KM 37B Ruas Tol Balikpapan-Samarinda, serta melakukan rekayasa buka dan tutup rest area sesuai kondisi di lapangan atas diskresi kepolisian.
FAIZ ZAKI