Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JAKARTA — Belum juga pulih betul dari dampak larangan ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya, para petani sawit kini ikut tergulung dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Ketua Departemen Advokasi Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Marselinus Andry, mengatakan kenaikan harga solar mengerek biaya angkutan tandan buah segar (TBS) sawit sebesar 10-30 persen. "Biaya angkutan yang naik tentu berdampak terhadap harga TBS sawit di tingkat petani," ujar Andry kepada Tempo, kemarin.
Sebelum pemerintah mengumumkan kenaikan harga solar, Pertalite, dan Pertamax pada 3 September lalu, ia mengatakan, ongkos angkut sawit di Sekadau, Kalimantan Barat, sekitar Rp 150 per kilogram. Setelah harga BBM naik, tarif angkutan itu naik Rp 50-100 per kilogram menjadi Rp 200-250 per kilogram, tergantung jarak tempuhnya. Akibatnya, harga TBS sawit bisa berkurang sekitar Rp 200 ribu per hektare.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo