Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bazar Seni & Lawasan Digelar di Solo, Bisa Jadi Tempat Para Kolektor Berburu Barang Seni Jadul

Bazar Seni & Lawasan yang digelar pada 19-23 Agustus 2022 bisa menjadi tempat berburu para kolektor barang seni jadul dengan harga terjangkau.

17 Agustus 2022 | 07.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Berbagai benda seni dan barang antik akan digelar dalam perhelatan Bazar Seni & Lawasan di Rumah Banjarsari Solo, Jumat-Selasa, 19-23 Agustus 2022. (Dok. Panitia Bazar Seni & Lawasan)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Solo - Ada info menarik bagi para pecinta benda seni maupun barang-barang jadul (jaman dulu) atau antik yang ingin mendapatkan beragam benda seni atau barang itu dengan harga yang relatif terjangkau. Anda dapat mendatangi Bazar Seni & Lawasan di Rumah Banjarsari, Solo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bazar tersebut diselenggarakan oleh Komunitas Seni Rumah Sewa Jurug bersama Rumah Banjarsari dan Komunitas Pedagang Barang Jadul pada 19-23 Agustus 2022. Adapun bazar tersebut berlokasi di Rumah Banjarsari yang beralamat di Jalan Syamsurizal No.10 Setabelan, Banjarsari, Solo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kurator seni, Albertus Rusputranto P.A, selaku salah satu panitia, mengemukakan Bazar Seni & Lawasan ini merupakan sekuel kedua dari Bazar Seni Rupa Orang-Orang Biasa yang diselenggarakan pada 2019 lalu.

"Pada dasarnya antara bazar yang sudah digelar 2019 dan yang digelar tahun ini sama, yaitu sama-sama bazar yang memamerkan, memajang, dan menjual benda-benda seni," ujar Albertus kepada awak media di Solo, Selasa, 16 Agustus 2022.

Bedanya, lanjut dia, kali ini ada tambahan barang-barang antik yang dipamer-pajang dan dijual-belikan. Peserta bazar kali ini tidak hanya dari Komunitas Seni Rumah Sewa Jurug, tetapi juga para perupa di luar Komunitas Seni Rumah Sewa Jurug.

Menurut Albertus, keberadaan barang-barang antik, atau disebut juga lawasan yang berasal dari kata dasar ‘lawas’ yang artinya antik, kuno, lama, atau jadul, tidak akan membuat bazar seni ini terkurangi rasa seninya.

"Melalui penyelenggaraan bazar ini diharapkan dapat mengingatkan kita pada cikal bakal pasar seni rupa yang sekarang sebegitu canggihnya, berbalut keadiluhungan, dan mendominasi medan seni rupa kita," tuturnya.

Dia menambahkan, barang-barang antik, lawasan atau jadul, dulu hadir berdampingan dengan barang-barang seni dalam satu lapak. Sekarang pun masih banyak karya-karya seni yang dijajakan di pasar barang antik.

Banyak balai lelang yang selain melelang barang antik - barang antik juga melelang karya-karya seni. Tidak hanya karya-karya lama, yang memang bisa dikategorikan sebagai barang antik, tetapi juga karya-karya baru.

"Galeri dulu hanya terasan dalam satu bangunan museum, dan istilah kurator awalnya lebih dulu ada di dunia permuseuman sebelum sekarang jamak kita dengar di medan seni rupa," katanya.

Albertus menyebutkan karya-karya seni dan barang-barang antik atau lawasan ini bisa digolongkan sebagai benda seni. Sebab keduanya pada akhirnya sama-sama menjadi benda yang tidak mempunyai atau kehilangan fungsi, dan difungsikan dalam fungsi-fungsi seni.

"Barang-barang jadul, lawasan atau antik ini bisa saja mulanya adalah benda-benda fungsi, tapi karena sudah tidak digunakan, maka fungsinya hilang, atau setidaknya banyak berkurang. Itulah makanya pisau antik, misalnya, tidak lagi digunakan untuk mengiris, tetapi, misalnya, dihadirkan di lemari pajang di ruang tamu," tuturnya.

Melalui Bazar Seni Rupa Orang-orang Biasa #2 ini, akan digelar karya-karya seni rupa dan barang-barang jadul atau lawasan yang dijual dengan harga yang tidak terlalu tinggi. Tujuannya agar bisa dibeli oleh masyarakat umum.

"Harga jual benda-benda seni (karya-karya seni dan barang-barang jadul) yang dipajang ditetapkan maksimal di harga satu juta rupiah dan tanpa batas minimal," kata dia.

Menurut rencana, bazar akan mulai dibuka pada 19 Agustus 2022, pukul 20.00 WIB oleh Lurah Setabelan, Sudadi. Dalam Bazar Seni & Lawasan ini juga akan dipamerkan beberapa karya lukis papan (board painting) karya para perupa muda, street artists, dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

"Mereka adalah Cunkrink, Sucksu, Gawe Ukara, Cupsmile, Sooplloo, Faker, Blano, Mons, LMLY, Sueno, dan Hatewrath," katanya.

Dia menjelaskan karya-karya tersebut digarap sepanjang prapenyelenggaraan hingga hari pelaksanaan bazar, on the spot, dan dipamerkan di area penyelenggaraan bazar.

Bazar yang didukung penuh oleh PT PLN (Persero) ini akan disemarakkan dengan berbagai acara di antaranya latihan-latihan rutin seni pertunjukan dan olahraga misalnya latihan tari, teater, wushu dan tai cgu. Ada pula lomba karaoke yang diberi tajuk Karaoke Karokowe yang diikuti oleh pengunjung.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

RR Ariyani

RR Ariyani

Lulus dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro pada tahun 2000. Bergabung dengan Tempo pada tahun 2004. Kini menulis untuk desk ekonomi dan bisnis yang mencakup isu makro ekonomi, finansial, korporasi, sektor riil hingga investasi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus