Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

BEI Usul Jumlah Saham dalam 1 Lot Dikurangi dari 100 jadi 10 Lembar, Kenapa?

BEI mengusulkan ke OJK soal rencana penurunan jumlah saham dalam hitungan satu lot dari perhitungan saat ini sebanyak 100 lembar menjadi 10 lembar.

18 Maret 2022 | 11.25 WIB

Pergerakan Index Harga Saham Gabungan pada layar monitor di Jakarta, Jumat, 6 November 2020. Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat (6/11/2020) di tengah kenaikan bursa global yang menyambut Pilpres AS 2020. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Pergerakan Index Harga Saham Gabungan pada layar monitor di Jakarta, Jumat, 6 November 2020. Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat (6/11/2020) di tengah kenaikan bursa global yang menyambut Pilpres AS 2020. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono W. Widodo menyatakan pihaknya akan mengusulkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) soal rencana penurunan jumlah saham dalam hitungan satu lot dari perhitungan saat ini sebanyak 100 lembar saham.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Laksono menyebutkan penurunan jumlah saham dalam satu lot dapat mengakomodasi akses investor pemula ke bursa, seiring dengan makin banyaknya investor ritel yang masuk ke pasar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau kita buat 1 lot 10 lembar atau 1 lembar akan membuat pasar makin terjangkau, terutama bagi pemodal-pemodal yang kantonganya relatif masih kecil seperti pelajar dan pemula,” kata Laksono dalam webinar, Kamis, 17 Maret 2022.

Namun ia memperkirakan usulan itu bisa terealisasi setelah BEI meningkatkan kapasitas transaksi perdagangan tahun depan. Laksono menyatakan pengurangan jumlah saham itu harus disertai dengan jaminan bahwa kapasitas perdagangan bursa dalam kondisi memadai.

Sebab, kata dia, jumlah saham yang makin kecil dalam satu lot bisa memicu meningkatnya frekuensi perdagangan. “Kapasitas kita sekarang sekitar 7,5 juta kali transaksi per hari. Sekarang rata-rata per hari 1,5 juta kali. Kami mau memastikan kapasitas ini cukup."

BEI juga berencana menggenjot kapasitas perdagangan pada tahun 2023. Dengan kemampuan mesin yang lebih baik, Laksono berharap usul penurunan jumlah saham dalam 1 lot bisa terealisasi.

“Jadi setelah tahun depan, kami harapkan dengan kemampuan mesin yang lebih baik, usulan penurunan jumlah lembar dalam lot saham bisa diterapkan dengan tenang. Karena kami yakin transaksinya masih bisa berjalan dengan baik di BEI,” ucap Laksono.

Sepanjang tahun 2021 lalu, sebanyak 54 perusahaan baru resmi melantai di BEI dan berhasil menghimpun dana Rp 62,61 triliun, atau yang tertinggi sepanjang sejarah di Indonesia. Dengan begitu, jumlah perusahaan tercatat di BEI hingga akhir tahun lalu sudah sebanyak 766 emiten.

Jumlah investor di pasar modal juga terus tumbuh signifikan. Data BEI mencatat, jumlah investor pasar modal hingga akhir Desember 2021 mencapai 7,47 juta orang.

Dari angka itu, jumlah investor saham bertambah 1,7 juta orang menjadi 3,4 juta investor. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh bertambahnya jumlah investor ritel, terutama generasi Z dan milenial karena jumlah investor muda di bawah usia 40 tahun melonjak 88 persen sepanjang tahun lalu atau naik 1,51 juta orang. 

BISNIS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus