Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Bentoel berencana delisting setelah 30 tahun melantai di BEI.
BAT berkomitmen untuk terus berinvestasi di Indonesia.
Bentoel tidak membagikan dividen selama 10 tahun terakhir.
JAKARTA - Produsen rokok PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) berencana kembali menjadi perusahaan tertutup alias melakukan delisting setelah 30 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia. Berkaitan dengan rencana tersebut, pemegang saham pengendali Bentoel, British American Tobacco (BAT), akan menggelar penawaran tender untuk membeli kembali saham dari investor publik.
Berdasarkan laporan informasi fakta material dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia pada Agustus lalu, BAT akan membeli sisa saham publik di level Rp 1.000 per lembar. Harga tersebut lebih mahal 226,8 persen dibanding harga penutupan terakhir saham RMBA sebelum disuspensi pada 5 Agustus 2021, yaitu Rp 306 per saham.
"Nominal tersebut 356,21 persen lebih tinggi dari harga rata-rata tertinggi perdagangan harian di Bursa dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman rencana go private pada Agustus lalu," demikian manajemen Bentoel menuliskan.Â
Adapun jumlah saham yang dipegang oleh investor publik saat ini sangat sedikit, yaitu 7,52 persen dari modal ditempatkan. Jumlah tersebut pun, jika dirinci, sebanyak 7,29 persen di antaranya dimiliki satu pihak, dan hanya 0,23 persen yang dimiliki pemegang saham publik yang berjumlah 2.385 pemegang saham.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo