Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nama Piramida Carstensz tengah menjadi sorotan setelah dua pendaki senior, Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono meninggal saat melakukan perjalanan turun dari Puncak Jaya, Pegunungan Jayawijaya di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Kedua korban diduga mengalami hipotermia pada Ahad, 2 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain menimbulkan luka mendalam di hati para pencinta alam, sejumlah warganet di media sosial juga membahas biaya yang disebut-sebut tidak sedikit untuk melakukan pendakian ke Piramida Carstensz. Lantas, berapa biaya yang perlu disiapkan untuk mendaki Pegunungan Jayawijaya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perkiraan Biaya Pendakian ke Carstensz Papua
Pada 2015, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Intan Jaya Janurius Maisini mengatakan biaya pendakian ke puncak Carstensz sekitar Rp 100 juta. Biaya yang tinggi, menurut dia, membuat salah satu puncak bersalju dunia tersebut lebih diminati pendaki mancanegara. “Mahalnya biaya menyebabkan wisatawan yang mendaki ke Carstensz sebagian besar berasal dari mancanegara, seperti kawasan Eropa, Amerika, dan Australia,” kata Janurius di Sugapa, Jayapura, Papua Tengah, Sabtu, 11 April 2015, seperti dikutip dari Antara.
Dia mengungkapkan setiap tahunnya ada sekitar 300-an wisatawan mancanegara yang mendaki Piramida Carstensz melalui Sugapa. Menurut dia, Sugapa sebagai ibu kota dari Kabupaten Intan Jaya dijadikan transit bagi wisatawan yang akan melanjutkan perjalanan menaklukan gunung setinggi 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
Sementara itu, salah satu jasa ekspedisi asal Amerika Serikat, Alpine Ascent International menyediakan paket perjalanan pendakian ke Piramida Carstensz. Biaya yang perlu dikeluarkan mencapai US$26.000 atau sekitar Rp 416 juta (asumsi kurs Rp16.000), dengan minimal empat pendaki untuk setiap keberangkatan.
Biaya itu sudah termasuk sewa helikopter dari Timika ke basecamp Carstensz, akomodasi di Bali sebelum dan sesudah pendakian, tenda dan perlengkapan pendakian kelompok, semua logistik ekspedisi, izin pendakian dan trekking, donasi, pemandu gunung dan staf pendukung lokal, akomodasi dan makan di Papua, porter, hingga telepon satelit.
Mengenal Piramida Carstensz Papua
Adapun Piramida Carstensz adalah puncak gunung tertinggi dari deretan Pegunungan Tengah di Pulau Papua. Puncak Jaya dikenal sebagai salah satu destinasi wisata pendakian gunung favorit serta sebagai salah satu satu dari tujuh puncak tertinggi di tujuh benua atau World Seven Summits.
Nama Carstensz diambil dari nama seorang pelaut asal Belanda, yaitu Jan Carstenszoon yang pertama kali melaporkan keberadaan puncak-puncak gunung yang diselimuti salju di kawasan pegunungan tropis wilayah Papua Nugini pada 1623. Dalam bahasa lokal, Piramida Carstensz disebut sebagai Nemangkawi Ninggok, yang berarti Puncak Panah Putih.
Puncak Carstensz pertama kali ditaklukkan oleh Heinrich Harrer pada 1962. Kemudian, puncak bersalju tersebut menjadi salah satu tujuan pendakian ekstrem hingga kini dan juga disebut-sebut sebagai salah satu yang termahal di dunia.