Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tanah Papua masih belum juga dapat lepas dari serangkaian konflik bersenjata. Dari sejak era Orde Baru hingga Reformasi telah berjalan, rangkaian kejadian kekerasan yang melibatkan aparat keamanan dan kelompok separatis pendukung kemerdekaan Papua masih terus terjadi. Salah satu tempat yang sering terjadi konflik bersenjata adalah Kabupaten Intan Jaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kasus besar yang pernah terjadi di Intan Jaya adalah pembunuhan Pendeta Yeremia Zanambani. Pembunuhan tersebut terjadi saat konflik bersenjata antara Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan aparat keamanan di Intan Jaya. Sebelumnya, dua anggota TNI tewas tertembak oleh OPM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terbaru, dilansir dari antaranews.com, satu anggota Brimob dikabarkan tewas tertembak saat Satgas Ops Damai Cartens kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Letak Kabupaten Intan Jaya
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 54 Tahun 2008. Intan Jaya merupakan salah satu kabupaten di wilayah Provinsi Papua. Kabupaten Intan Jaya memiliki luas wilayah 3.922 km2 dengan Sugapa sebagai ibu kota Kabupaten.
Dilansir dari papua.bpk.go.id, Kabupaten Intan Jaya terdiri atas 8 distrik/kecamatan, yakni Homeyo, Sugapa, Ugimba, Hitadipa, Agisiga, Tomosiga, Biandoga, dan Wandai. Distrik yang memiliki luas wilayah terluas adalah Homeyo dengan luas 23,9 persen dari luas Intan Jaya atau setara dengan 938 km2, sedangkan terkecil adalah adalah Tomosiga dengan persentase luas distrik terhadap kabupaten adalah sebesar 5,3 persen atau setara dengan luas sebesar 208 km2.
Sementara itu, untuk batas wilayah, Kabupaten Intan Jaya berbatasan dengan Kabupaten Waropen dan Mamberamo Raya di sebelah Utara, Kabupaten Mimika dan Paniai di sebelah Selatan, Kabupaten Puncak di sebelah Timur, Kabupaten Nabire dan Paniai di sebelah Barat di sebelah Barat.
Secara kontur geografis, Intan Jaya terletak di kawasan Pegunungan Tengah Papua. Sebagai daerah yang berada di dataran tinggi dengan intensitas cahaya matahari yang terbatas, kondisi di Intan Jaya terutama Distrik Sugapa begitu dingin dan sering berkabut. Suhu di sana sekitar 12 hingga 25 derajat Celcius.Wilayah kabupaten ini didominasi oleh dataran tinggi. Namun, wilayah dataran rendah dapat dijumpai di Distrik Tomosiga serta sebagian kecil wilayah Distrik Biandoga dan Agisiga.
Dikutip dari pariwisata.papua.go,id, pada umumnya Intan Jaya dikunjungi wisatawan untuk melihat akan keindahan alam pegunungan tengah Papua serta melihat secara langsung kehidupan sosial budaya masyarakat asli di daerah pedalaman Papua.
Intan Jaya juga merupakan daerah melintas bagi para wisatawan petualang yang melakukan tracking menembus rimba raya Papua selain juga para pendaki yang akan pergi mendaki menuju Puncak Carstensz umumnya melewati daerah ini.
Selain itu, Intan Jaya juga memiliki potensi alam seperti hasil pertanian dan perkebunan. Bahkan, kabupaten ini menjadi salah satu eksportir komoditas sayur dan buah-buahan ke berbagai negara atau luar daerah. Sayur berupa wortel, kol, buncis, tomat, cabai, tebu, dan sayur lilin. Umbi-umbian seperti keladi, ubi jalar, dan singkong. Adapun buah-buahan yaitu pisang, pepaya, labu, markisa, dan buah merah.
Dilansir dari walhi.or.id, Intan Jaya merupakan satu dari empat kabupaten di pegunungan tengah Papua yang menjadi lokasi pembentukan Komando Distrik Militer (Kodim) baru. Kodim baru Intan Jaya terletak di ibukota kabupaten yaitu Distrik Sugapa.
ANANDA RIDHO SULISTYA | RINI KUSTIANI | EGI ADYATAMA | MAJALAH TEMPO | ANTARA