Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Senior Manager Marketing Consumer Biznet Adrianto Sulistyo menjelaskan bahwa jumlah pengguna Biznet terus tumbuh. “Saat ini segmentasi home itu 300 ribuan, total kalau enggak salah 400 ribuan hampir 500 ribuan,” ujar dia saat berkunjung ke kantor Tempo, Jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan pada Senin, 14 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Adrianto, target konsumen Biznet sebenarnya di rentang usia 18-45 tahun dengan segmentasi market AB atau kelas menengah atas. “Cuma memang lebih ke anak muda yang ingin internet cepat,” kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk menargetkan pasar tersebut, Adrianto mengatakan, Biznet sebelum pandemi Covid-19 memiliki kampanye dengan tagar Pakai Biznet. Adapun kegiatannya keliling ke setiap kota dengan menggelar kegiatan Biznet Festival.
“Responsnya oke sih, baik sekali, kenapa? Karena pada saat itu yang mereka butuhkan adalah internet bukan hanya sekadar cepat tapi yang punya responsnya juga cepat,” ucap Andrianto.
Sehingga itu menjadi alasan Biznet memiliki kantor cabang dengan radius 4 kilometer. “tu sebenarnya fungsinya agar kita bisa melakukan visit ke pelanggan jika ada gangguan,” tutur dia.
Saat ini Biznet sudah meng-cover internet di Pulau Jawa dari jalur utara hingga selatan, dan Bali yang sudah dipasang kabel backbone yang mengelilingi pulau. Tahun depan, kata Adrianto, Biznet akan membangun fiber optik di Pulau Sumatera, dari Bandar Lampung sampai Banda Aceh.
Selanjutnya: Pembangunan fiber optik di Pulau Sumatera ini untuk...
Pembangunan fiber optik di Pulau Sumatera ini, Andrianto berujar, bertujuan untuk memeratakan internet cepat di Indonesia. Dia mengatakan saat ini beberapa kota seperti Bandar Lampung, Pelambang, Padang, Jambi, dan Medan memang sudah memiliki akses internet, tapi masih pakai kabel third party, sehingga belum bisa cepat internetnya.
“Nanti setelah kita bangun Bandar Lampung hingga Banda Aceh itu kita punya kabel nyambung dari Pulau Jawa ke Sumatera. Kemudian dari Pulau Bangka ke Pulau Sumatera itu yang lagi kita kerjakan di akhir tahun ini sampai akhir tahun depan,” ucap Adrianto.
Adapun untuk investasi mengembangkan jaringan internet pada 2022-2023, Biznet menggelontorkan US$ 200 juta. Angka tersebut termasuk untuk pembangunan kabel fiber optik di Pulau Sumatera untuk tahun depan.
“Investasi detail untuk Sumatera tidak bisa disebutkan, cuma kalau dilihat dari awal 2022 kemarin, informasinya sih sampai dengan di Sumatrea ini US$ 200 juta. Semuanya,” ujar Andrianto.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini