Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bos Bintan Alumina Indonesia: 800 TKA Cina Akan Pulang Setelah Proyek Selesai

Direktur Utama PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) Santoni menegaskan ratusan TKA Cina tidak menetap di perusahaan itu.

3 Oktober 2020 | 19.08 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau PT Bintan Alumina Indonesia di Kepulauan Riau, Kamis, 2 Juli 2020. Luhut meminta perusahaan menjaga lingkungan. (Foto Humas Pemprov Kepri)
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau PT Bintan Alumina Indonesia di Kepulauan Riau, Kamis, 2 Juli 2020. Luhut meminta perusahaan menjaga lingkungan. (Foto Humas Pemprov Kepri)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bintan - Direktur Utama PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) Santoni menegaskan ratusan tenaga kerja asing atau TKA Cina tidak menetap di perusahaan itu melainkan kembali ke negaranya setelah menyelesaikan sejumlah proyek.

"Ada sekitar 800 orang TKA asal Cina yang bekerja di PT BAI sekarang. Mereka secara bertahap akan pulang ke Cina setelah menyelesaikan pekerjaannya," ujar Santoni di Tanjungpinang, Sabtu, 3 Oktober 2020.

Ia menjelaskan PT BAI membutuhkan tenaga ahli dari Cina untuk mengerjakan banyak proyek strategis di Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang Bintan. Proyek berskala besar yang akan dikelola PT BAI yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan pabrik pemurnian mineral bauksit (smelter). Perusahaan itu juga menyediakan infrastruktur fisik berupa bangunan, jalan, pelabuhan dan sarana air bersih.

Keahlian yang dimiliki ratusan TKA asal Cina dibutuhkan untuk membangun sistem PLTU dan smelter.

"Mereka bukan pekerja biasa, melainkan memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan perusahaan," katanya.

Ratusan TKA yang bekerja di perusahaan dengan status penanaman modal asing itu berangsur-angsur akan kembali ke negaranya pada akhir tahun ini. Namun PT BAI akan mendatangkan kembali TKA lainnya dengan keahlian operasional produksi.

PT BAI menargetkan PLTU mulai beroperasi Desember 2020, sementara smelter pada Januari 2021.

"Saat ini beroperasi dan produksi, kami membutuhkan ratusan TKA asal Cina lagi. Mereka juga bekerja sementara waktu sampai kegiatan tersebut berjalan lancar," tuturnya.

Santoni mengemukakan PT BAI berencana menanamkan modal hingga Rp 20 triliun. Investasi yang sudah terealisasi mencapai Rp 12 triliun.

"Tenaga kerja lokal yang sudah terserap sekitar 3 ribu orang," ucapnya.

Ia berharap regulasi terkait investasi PT BAI mendapat perhatian khusus dari pemerintah. "Kami berharap aturan-aturan investasi maupun yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan dipermudah pemerintah," katanya.

ANTARA

Baca juga: Lagi, 150 TKA Cina Masuk Bintan Kepulauan Riau

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus