Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

TKA Cina di Kendari, Ombudsman: Pemerintah Lebih Cinta Pemodal

Ombdusman mengecam pemerintah yang membiarkan TKA Cina tetap datang ke Kendari di tengah pandemi Corona.

17 Maret 2020 | 08.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Komisioner Ombudsman RI Laode Ida di Kantor Ombudsman RI usai diskusi soal rencana penetapan Pati Polri sebagai Penjabat Gubernur, Jakarta, 12 Februari 2018. Tempo/ Adam Prireza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Ombudsman Laode Ida mengecam pemerintah yang memberikan izin kepada TKA Cina datang ke Indonesia. Keberadaan para TKA ini terekam dalam sebuah video yang diambil di Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Itu di kampung saya di Kendari. Dan penyebar videonya sekarang ditangkap oleh Polda Sultra. Bahwa petistiwa di video itu benar," kata Laode saat dikonfirmasi, Senin, 16 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menilai pemerintah Indonesia tak peduli keselamatan masyarakat, dengan membiarkan para TKA itu masuk. Padahal, kata dia, banyak negara yang membatasi bahkan melarang masuknya warga Cina. Sebab, negara tersebut termasuk episentrum Corona.

"Sebaliknya Indonesia malah masih tetap beri karpet merah untuk para buruh asing dari Cina. Ini, sekali lagi, sangat aneh," kata Laode dalam keterangan tertulisnya, Senin, 16 Maret 2020.

Para pekerja itu, kata Laode akan bekerja di smelter nikel milik PMA asal Cina yang ada di daratan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Ia mengatakan telah mengkonfirmasi adanya kejadian ini.

Laode juga mempertanyakan langkah Kapolda Sulawesi Tenggara, yang justru menyatakan akan memidanakan orang yang memviralkan video tersebut. Ia menilai sikap Kapolda itu merupakan wujud instrumen negara yang otoriter dan dikendalikan oleh pemodal asing, dan yak mempedulikan ancaman pandemi Virus Corona.

"Sekali lagi, hal itu merupakan sikap dan kebijakan berwatak arogan, suatu ciri negara otoriter di mana para pejabatnya yang lebih cinta pemodal atau warga asing ketimbang keselamatan jiwa dari warganya sendiri," kata Laode.

 

Egi Adyatama

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus