Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi XI DPR mempertanyakan peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. atau BSI saat mengalami gangguan layanan akibat serangan siber selama berhari-hari beberapa waktu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kita baru saja mengalami serangan hacker sangat luar biasa terhadap bank syariah terbesar di Indonesia. Ini cukup mengganggu keseimbangan atau kepercayaan publik terhadap bank syariah," ujar anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati dalam rapat kerja bersama OJK di Senayan, Jakarta pada Kamis, 25 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anis melanjutkan, sudah banyak komentar mengenai hal tersebut di media sosial. Menurut dia, OJK seharusnya bisa lebih cepat membantu BSI dalam menangani persoalan itu.
"Sangat disayangkan Dirut BSI tidak membuka ke publik langkah-langkah apa yang sudah dilakukan, hanya pesan-pesan singkat," papar Anis.
Sekali lagi, dia menegaskan peran OJK untuk membantu bank syariah terbesar di Indonesia agar kepercayaan publik tidak anjlok.
Anggota Komisi XI DPR RI lainnya Andreas Eddy Susetyo menyoroti perihal keamanan siber atau cyber security. Andreas mengatakan, masyarakat kini tergantung dengan gadget, termasuk untuk layanan perbankan.
Lebih lanjut, Andreas juga menyinggung layanan error bank bisa berdampak pada perubahan kebijakan perbankan di salah satu Provinsi. "Bahkan ini bisa merubah kebijakan di salah satu provinsi yang me-review mengenai keberadaan perbankan," ujar Andreas.
Selanjutnya: Pemprov Aceh berencana kembali mengizinkan...
Seperti yang diketahui, Pemprov Aceh berencana kembali mengizinkan bank konvensional beroperasi. Rencana tersebut muncul setelah layanan BSI error selama beberapa hari.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan keamanan siber perbankan menjadi prioritas OJK. Ke depan, kata dia, penggunaan teknologi digital di perbankan pasti akan terus meningkat.
Tak hanya di perbankan, penggunaan digital di perusahaan asuransi, pasar modal, dan lain-lain juga semakin meningkat dan intensif.
"Sehingga konsekuensinya, tentu upaya kita untuk terus meningkatkan keamanan secara siber maupun melindungi nasabah dan data nasabah, maupun konsumen menjadi perhatian kita bersama," ujar Mahendra saat ditemui usai rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI pada Kamis.
Layanan BSI, seperti mobile banking hingga ATM, sempat error berhari-hari sejak Senin, 8 Mei 2023. Nasabah BSI sempat mengeluhkan gangguan ini di berbagai media sosial hingga trending pada beberapa pekan lalu. Buntut dari kejadian ini, Menteri BUMN Erick Thohir mencopot dua direktur dan komisaris utama bank pelat merah tersebut.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini